Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Sabtu, 30 Maret 2024 09:57 WIB

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020. REUTERS/Jim Bourg/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, dikenal dengan sistem politiknya yang unik. Salah satu ciri khasnya adalah dominasi hanya dua partai politik utama, yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Mengapa hanya ada dua partai politik dominan di Amerika Serikat? Perlu kembali ke masa lalu dan melihat sejarah pembentukan sistem politik negara ini. Pada awalnya, Amerika Serikat tidak dirancang untuk memiliki sistem politik partai-partai seperti yang dikkenal hari ini.

Setelah kemerdekaan Amerika Serikat dari Inggris pada 1776, sistem politik negara ini awalnya tidak menetapkan adanya partai politik yang terstruktur seperti yang ada sekarang. Namun, seiring berjalannya waktu, perbedaan pendapat antara pendiri negara tentang arah dan kebijakan pemerintahan mulai muncul.

Mengutip US History, disebutkan bahwa dua kelompok utama muncul selama awal pembentukan negara, yaitu Federalis dan Anti-Federalis. Federalis, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Alexander Hamilton dan John Adams, mendukung ide pemerintahan yang kuat dan adopsi Konstitusi Amerika Serikat.

Sementara itu, Anti-Federalis, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Thomas Jefferson dan James Madison, menentang konsep pemerintahan yang terlalu kuat dan memperjuangkan hak-hak individu serta otonomi negara bagian.

Advertising
Advertising

Perkembangan Partai Politik di AS

Dari konflik antara Federalis dan Anti-Federalis, terbentuklah dua partai politik utama pertama di Amerika Serikat: Partai Federalis dan Partai Demokrat-Republik. Namun, seiring berjalannya waktu, Partai Federalis secara perlahan-lahan merosot dan akhirnya bubar, meninggalkan Partai Demokrat-Republik sebagai partai politik dominan pada awal abad ke-19.

Pada 1820-an, ketegangan antara kelompok pro dan kontra perbudakan di negara ini memunculkan perpecahan di dalam Partai Demokrat-Republik. Perpecahan ini mengarah pada pembentukan dua partai politik baru: Partai Demokrat, yang mendukung perbudakan, dan Partai Whig, yang menentangnya. Kemudian, pada pertengahan abad ke-19, perpecahan yang lebih besar terjadi ketika Partai Republik yang baru dibentuk, yang berkomitmen untuk mengakhiri perbudakan, menjadi kekuatan politik yang signifikan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dominasi Dua Partai

Berbagai faktor telah berperan dalam memelihara dominasi dua partai politik di Amerika Serikat. Dikutip dari Britannica, faktor-faktor tersebut antara lain:

- Sistem Pemilihan

Sistem pemilihan di Amerika Serikat, terutama sistem pemilihan umum (pemilu presiden dan kongres), telah memberikan keunggulan bagi partai-partai besar. Sistem pemilihan mayoritas sederhana cenderung memihak kepada partai-partai yang lebih besar dan memiliki basis dukungan yang luas.

- Uang dan Sumber Daya

Partai-partai politik besar, seperti Partai Republik dan Partai Demokrat, memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya finansial dan dukungan politik daripada partai-partai kecil atau independen. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan kampanye yang lebih besar dan lebih efektif, serta memperluas pengaruh mereka dalam politik Amerika.

- Tradisi Politik

Tradisi politik yang kuat di Amerika Serikat juga telah berkontribusi pada dominasi dua partai politik. Pemilih cenderung memilih berdasarkan afiliasi partai dan terikat pada tradisi politik keluarga atau regional.

Sistem politik Amerika Serikat memiliki berbagai hambatan yang menghambat partai-partai politik alternatif untuk tumbuh dan bersaing secara efektif. Hukum pemilihan yang ketat, akses terhadap pembiayaan kampanye, serta dominasi media oleh partai-partai besar adalah beberapa contoh hambatan-hambatan ini.

Polarisasi Politik di AS

Polarisasi politik yang semakin meningkat di Amerika Serikat juga telah memperkuat dominasi dua partai politik. Pemilih cenderung terbagi antara dua kubu yang berbeda secara ideologis, membuat sulit bagi partai-partai kecil untuk menarik perhatian dan dukungan yang signifikan.

Meskipun sistem politik dua partai telah menjadi ciri khas politik Amerika Serikat selama beberapa abad terakhir, tidak bisa dipungkiri bahwa sistem ini juga memiliki tantangan dan kelemahan. Banyak yang mengkritik sistem ini karena dianggap kurang mewakili spektrum politik yang lebih luas dan membatasi pilihan pemilih.

Namun, menciptakan sistem politik yang lebih inklusif dan beragam bukanlah tugas yang mudah. Perubahan sistem politik yang signifikan memerlukan dukungan luas dan konsensus di antara berbagai pihak yang terlibat, serta perubahan yang mendasar dalam struktur politik dan hukum negara.

Dengan demikian, sementara ada dorongan untuk lebih mengakomodasi partai-partai politik alternatif dan mengurangi polarisasi politik yang merusak, proses menuju perubahan ini akan tetap menjadi tantangan besar bagi politik Amerika Serikat di masa depan.

Pilihyan Editor: Nikki Haley Satu-satunya Pesaing Donald Trump Mundur dari Kandidat Capres Republik

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

45 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

2 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

8 jam lalu

Syarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi

Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

22 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya