Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Maret 2024 13:00 WIB

Massa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di dekat kedutaan Israel di Amman, Yordania, 28 Maret 2024. REUTERS/Alaa Al-Sukhni

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Yordania berunjuk rasa di dekat kedutaan besar Israel pada Kamis dalam hari kelima protes besar terhadap Israel. Mereka menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian Yordania dengan Israel, menyusul genosida negara Zionis itu ke Gaza selama hampir enam bulan terakhir.

Para pengunjuk rasa di lingkungan kaya di ibu kota Amman membawa bendera Palestina dan meneriakkan: "Mereka mengatakan Hamas adalah teroris. Seluruh Yordania adalah Hamas."

“Tidak ada kedutaan Zionis di tanah Yordania,” seru para pengunjuk rasa, menuntut pihak berwenang menutup kedutaan tersebut dan mengakhiri perjanjian damai tahun 1994 yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Poster yang dibawa seorang demonstran menyatakan "Amman-Gaza satu takdir", sementara poster lain menggambarkan juru bicara militer Hamas yang bertopeng, Abu Obaida, sebagai pahlawan bagi rakyat Arab.

Kedutaan Besar Israel, tempat para pengunjuk rasa berkumpul selama lima hari berturut-turut, telah lama menjadi titik konflik ketika kekerasan meningkat antara warga Palestina dan Israel.

Advertising
Advertising

Keamanan yang ketat pada Kamis bertujuan untuk membatasi jumlah demonstran. Unjuk rasa kali ini berjalan dengan damai, tidak seperti awal pekan ini ketika polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan memukul demonstran dengan tongkat untuk mencegah mereka menyerbu kedutaan.

Namun, ratusan pengunjuk rasa menentang perintah polisi untuk membubarkan diri dan turun ke jalan dengan mengatakan mereka akan tetap berada di sana hingga Jumat dini hari.

Pihak berwenang di Yordania telah meningkatkan penangkapan dan penyiksaan terhadap para demonstran dalam kampanye selama berbulan-bulan. Serangan ini dikecam oleh kelompok hak asasi manusia internasional Amnesty International dan Human Rights Watch karena membatasi kebebasan berekspresi.

Kemarahan meningkat di kalangan warga Yordania, yang banyak di antaranya berasal dari Palestina, atas pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza. Serangan brutal itu telah menewaskan lebih dari 33.500 warga sipil, menurut para pejabat Gaza, dan meratakan banyak wilayah di wilayah kantong padat penduduk tersebut.

Yordania telah menyaksikan luapan kemarahan publik terbesar di wilayah tersebut sejak perang dipicu ketika pejuang Hamas menyeberang ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Pihak berwenang di Yordania mengatakan protes damai diperbolehkan tetapi mereka tidak akan mentolerir segala upaya untuk mengeksploitasi kemarahan terhadap Israel untuk menciptakan kekacauan atau upaya untuk mencapai zona perbatasan dengan Tepi Barat.

Perjanjian perdamaian Yordania dengan Israel sangat tidak populer di kalangan warga Palestina yang menganggap normalisasi sebagai pengkhianatan terhadap hak-hak warga Palestina.

Pilihan Editor: Raja Yordania Ingatkan Israel: Perang Meluas Jika Nekat Serbu Gaza di Ramadan

REUTERS | AL ARABIYA

Berita terkait

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

2 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

10 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amstredam Berakhir Ricuh

10 jam lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amstredam Berakhir Ricuh

Kepolisian antihuru-hara di Amsterdam Belanda bentrok dengan unjuk rasa pro-Palestina oleh mahasiswa Universitas Amsterdam pada Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

11 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

12 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

1 hari lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya