McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

Selasa, 26 Maret 2024 11:25 WIB

Logo McDonald. REUTERS/Bazuki Muhammad

TEMPO.CO, Jakarta - McDonald’s telah mengakhiri kontrak dengan mitra lokalnya di Sri Lanka dan seluruh 12 gerai yang tersebar di negara tersebut. Sementara kemerosotan target penjualan juga dialami McDonald’s setelah negara-negara muslim memboikot merek tersebut karena dianggap mendukung Israel.

Penutupan gerai Mc Donald,s di Sri Lanka disebut karena masalah standar. “Perusahaan induk memutuskan untuk mengakiri perjanjian dengan pewaralaba karena masalah standar,” kata Sanath Wijewardane, pengacara McDonald’s melansir dari Reuters, Minggu, 24 Maret 2024.

“Mereka tidak menjalankan bisnis di dalam negeri. Mereka mungkin memutuskan untuk kembali dengan perawalaba baru.” Lebih lanjut Sanath mengatakan kesepakatan itu dibatalkan pada Rabu tetapi gerai-gerai McDonald’s terus beroprasi selama beberapa hari.

Mengenai pemutusan perjanjian tersebut juru bicara mitra lokal, Abans, menolak beromentar. Sementara itu, sebuah media melaporkan McDonald’s mengajukan gugatan terhadap Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.

Dalam situsnya, Abans menyebutkan Opens New Tab pertama kali bermitra dengan McDonald’s pada 1998. Sri Lanka, sebuah pulau di Samudera Hindia yang berpendudukan 22 juta jiwa, yang sedang dalam tahap pemulihan dari krisis keuangan besar besaran saat itu.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, perusahaan cepat saji asal Amerika Serikat itu juga tengah menghadapi kecaman hingga seruan boikot karena menyediakan makanan gratis kepada tentara Israel. Melalui akun instagramnya, McDonald’s Israel mengumumkan bahwa mereka memberikan ribuan makanan gratis ke rumah sakit dan Pasukan Pertahanan Israel atau IDF.

Sumbangan makanan gratis ini lantas menuai kritik keras dari warga net. “McDonald’s menyediakan makanan gratis kepada IDF (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan. Mari boikot McDonald’s karena mendukung pihak yang terlbat konflik adalah tindakan yang salah, terutama ketika menyangkut hilangnya nyawa tak berdosa,” menurut seorang warga net di akun instagram.

“Jika McDonald’s memberikan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel dan bukan kepada mereka yang (terkena dampak) di gaza, maka saya pikir seluruh Muslim harus memboikot McDonald’s,” komentar warganet lainnya.

Bisnis McDonald's di Timur Tengah

Menanggapi gelombang kritik tersebut, dikutip dari Aljazeera, CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengakatan bahwa perang telah memberikan dampak yang “mengecewakan” terhadap penjualan di negara-negara Timur Tengah dan negara-negara mayoritas muslim lainnya seperti Malaysia dan Indonesia.

“Selama konflik ini, perang ini, masih berlangsung, kami tidak mengharapkan adanya perbaikan yang signifikan dalam hal ini,” kata Kempczinski dalam sebuah konferensi telepon, melansir dari Aljazeera, 6 Februari 2024.

“Ini adalah tragedi kemanusiaan, apa yang terjadi, dan menurut saya hal itu membebani merek seperti kami.”

Pertumbuhan penjualan divisi rantai makanan cepat saji untuk Timur Tengah, Tiongkok, dan India selama Oktober-Desember mencapai 0,7 persen, jauh di bawah ekspetasi pasar 5,5 persen.

Kemerosotan ini terjadi setelah pelanggan di negara-negara muslim menyerukan aksi boikot terhadap McDonald’merespon waralaba Israel yang menyumbang ribuan makanan gratis ke IDF.

Menyusul pengumuman McDonald’ Israel, pemegang waralaba di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Bahrain, Turki dan Indonesia secara kolektif memberikan bantuan kepada warga Palestina.

Sebab meskipun McDonald’s berbasis di Chicago, Amerika Serikat, sebagian besar restorannya di seluruh dunia dimiliki dan dioprasikan secara lokal. Kempczinski mengatakan bahwa perang dan “misinformasi terkait” memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis di wilayah tersebut.

Meskipun kondisinya lesu di negara-negara muslim, McDonald’s membukukan hasil yang relatif kuat secara keseluruhan, dengan penjualan global tumbuh 3,4 persen, dibandingkan dengan 8,8 persen pada kuartal sebelumnya.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I DEFARA DHANYA PARAMITHA I AMELIA RAHIMA SARI I DEWI RINA CAHYANI

Pilihan Editor: McDonalds Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

15 menit lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

43 menit lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

3 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

6 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

10 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya