Hamas Siap Tukar Sandera Israel Usai DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Maret 2024 12:56 WIB

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen. gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, menyambut baik adopsi resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Jalur Gaza selama bulan Ramadhan. Resolusi ini disetujui pada Senin, 25 Maret 2024.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyambut seruan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata,” kata pernyataan resmi Hamas seperti dilaporkan Sputnik, Senin, 25 Maret 2024.

Hamas menekankan gencatan senjata seharusnya berlangsung secara permanen. Seluruh pasukan Israel dapat segera menarik diri dari Jalur Gaza.

“Kami menekankan perlunya mencapai gencatan senjata permanen yang akan mengarah pada penarikan semua pasukan Zionis (Israel) dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke rumah yang mereka tinggalkan,” kata Hamas dalam pernyataannya.

Hamas juga menegaskan kesiapan untuk segera melakukan pertukaran tahanan dengan Israel. “Dalam konteks teks resolusi, penting untuk menjamin kebebasan bergerak warga Palestina dan akses terhadap semua kebutuhan kemanusiaan bagi seluruh penduduk di seluruh wilayah Jalur Gaza serta pengiriman alat berat untuk membersihkan puing-puing sehingga kami dapat menguburkan para syuhada kami yang berada di bawah reruntuhan selama berbulan-bulan,” kata Hamas.

Advertising
Advertising

Pada Senin malam, Dewan Keamanan PBB atau DK PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera selama Ramadhan di Gaza yang mengarah pada gencatan senjata yang berlangsung lama dan berkelanjutan.

Mosi tersebut disponsori oleh 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan. Sebanyak 14 negara memberikan suara mendukung, sementara Amerika Serikat abstain.

ANTARA | SPUTNIK

Pilihan editor: Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Berita terkait

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

12 menit lalu

Usai Musibah Kebakaran, Kantor Pusat UNRWA di Yerusalem Bakal Ditutup Sementara

Buntut dari musibah kebakaran, kantor UNRWA di Yerusalem Timur akan ditutup sementara sampai situasi aman.

Baca Selengkapnya

Majelis Umum PBB akan Dukung Keanggotaan Palestina, Apa Artinya?

54 menit lalu

Majelis Umum PBB akan Dukung Keanggotaan Palestina, Apa Artinya?

Setelah permohonan menjadi anggota penuh PBB diveto AS, Palestina mencoba peruntungannya lewat Majelis Umum, bagaimana peluangnya?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

1 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

2 jam lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

3 jam lalu

Duta Besar Palestina Optimis Pemerintahan Prabowo Subianto akan Tetap Dukung Palestina

Duta Besar Palestina mengatakan kebijakan Indonesia soal dukungan terhadap Palestina akan tetap sama di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

4 jam lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

6 jam lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

7 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

8 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

9 jam lalu

Merunut Lini Masa Hubungan Amerika Serikat - Israel

Hubungan AS dan Israel tidak selamanya harmonis, beberapa momen mencerminkan Amerika Serikat kecewa dengan Israel.

Baca Selengkapnya