Cina Dukung Rancangan Resolusi Baru Dewan Keamanan PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 Maret 2024 21:01 WIB

Wakil Tetap Tiongkok untuk Duta Besar PBB Zhang Jun berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang diserukan oleh Rusia sebagai tanggapan atas serangan udara Amerika Serikat baru-baru ini di Irak dan Suriah, di markas besar PBB di New York, New York , AS, 05 Februari 2024. Amerika Serikat melancarkan serangan menyusul serangan pesawat tak berawak baru-baru ini terhadap pangkalan AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS. EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ

TEMPO.CO, Jakarta - Cina pada Senin 25 Maret 2024 mengatakan mendukung rancangan resolusi baru di Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata “segera” di Gaza. Pernyataan ini dilontarkan setelah Cina dan Rusia memveto rancangan resolusi sebelumnya yang diusulkan oleh Amerika Serikat.

“Cina mendukung rancangan resolusi ini dan memuji Aljazair dan negara-negara Arab lainnya atas kerja keras mereka dalam hal ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian.

“Kami berharap Dewan Keamanan akan mengesahkannya sesegera mungkin dan mengirimkan sinyal kuat untuk penghentian permusuhan,” katanya.

Teks baru tersebut “menuntut gencatan senjata segera” selama bulan suci Ramadan yang sedang berlangsung dan “mengarah pada gencatan senjata permanen yang berkelanjutan.”

Resolusi ini juga “menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera serta “pencabutan semua hambatan terhadap penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar.”

Advertising
Advertising

Naskah tersebut diajukan oleh anggota tidak tetap Dewan Keamanan yakni Aljazair, Ekuador, Guyana, Jepang, Malta, Mozambik, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia dan Swiss. Mereka bekerja sama dengan Amerika Serikat selama akhir pekan untuk menghindari veto, menurut diplomat tanpa menyebut nama.

Beijing, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan dan memegang hak veto, mengatakan pada Senin bahwa pihaknya mendukung resolusi tersebut.

“Rancangan ini mengambil sikap yang jelas dalam menuntut gencatan senjata dan memperluas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan dengan demikian sesuai dengan orientasi tindakan Dewan Keamanan yang benar,” kata Lin.

“Saat ini konflik di Gaza masih berlarut-larut sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan,” ujarnya.

“Komunitas internasional mengharapkan Dewan Keamanan memenuhi tugasnya secara praktis dan komprehensif,” tambahnya.

Perang dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.139 kematian di Israel, berdasarkan angka resmi Israel.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan para militan, yang juga menyandera sekitar 250 orang, yang Israel yakini sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 orang diperkirakan tewas akibat serangan bom Israel.

Kementerian Kesehatan pada Senin menyebutkan total korban tewas di wilayah tersebut sebanyak 32.333 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Dewan tersebut terpecah belah mengenai perang Israel-Hamas sejak serangan 7 Oktober, dan hanya menyetujui dua dari delapan resolusi, yang keduanya terutama berkaitan dengan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.

Anggota tetap Dewan Keamanan dan pendukung utama Israel, Amerika Serikat dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jumat lalu, Dewan Keamanan melakukan pemungutan suara terhadap rancangan yang diajukan oleh Amerika Serikat yang menyerukan gencatan senjata “segera” terkait dengan pembebasan sandera.

Cina dan Rusia memveto resolusi tersebut, mengkritik resolusi tersebut karena tidak secara eksplisit menuntut Israel menghentikan kampanyenya.

Pilihan Editor: Dewan Keamanan PBB Kembali Voting Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Dibujuk Tidak Veto Lagi?

AL ARABIYA

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

18 menit lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

4 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

5 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

6 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

7 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

8 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

9 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

11 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

12 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

14 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya