Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

Kamis, 21 Maret 2024 17:00 WIB

Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pemeriksa independen yang menyelidiki tuduhan Israel terhadap badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyerahkan hasil laporan sementara kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu, 20 Maret 2024.

Guterres telah menunjuk tim pemeriksa independen tersebut pada 5 Februari 2024 untuk menilai apakah UNRWA berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan netralitas dan menanggapi tuduhan pelanggaran serius. Penunjukan ini dilakukan dengan berkonsultasi bersama Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Menurut jadwal di situs PBB, kelompok peninjau mulai bekerja pada 14 Februari 2024, dan mereka telah menyerahkan laporan sementara kepada Sekjen sesuai jadwal yaitu sekitar akhir Maret 2024. Laporan akhir diharapkan selesai pada akhir April 2024.

Tim ini dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang bekerja sama dengan tiga lembaga penelitian yaitu Institut Raoul Wallenberg di Swedia, Institut Chr. Michelsen di Norwegia dan Institut Hak Asasi Manusia Denmark. Mereka melakukan evaluasi menyusul tuduhan Israel ada 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.

Badan investigasi tertinggi di PBB yaitu Kantor Layanan Pengawasan Internal (OIOS) telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut, atas permintaan Guterres. Sementara, UNRWA telah memecat beberapa stafnya setelah Israel memberi informasi mengenai tuduhan tersebut.

Tim peninjau independen mempresentasikan temuan dan rekomendasi laporan interim kepada Sekjen. Laporan tersebut menemukan UNRWA telah menerapkan mekanisme dan prosedur untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip kenetralan.

“Laporan menemukan bahwa UNRWA telah menerapkan sejumlah besar mekanisme dan prosedur untuk memastikan kepatuhan terhadap Prinsip Kenetralan Kemanusiaan, dan kelompok tersebut juga telah mengidentifikasi bidang-bidang penting yang masih perlu ditangani,” demikian isi catatan singkat tentang laporan tersebut di situs PBB.

Tim penilai sekarang akan mengembangkan rekomendasi yang “konkret dan realistis” tentang bagaimana mengatasi bidang-bidang penting tersebut untuk memperkuat dan meningkatkan UNRWA. Laporan versi final akan dipresentasikan pada 20 April 2024 dan dokumen tersebut dapat diakses oleh publik.

Pilihan Editor: Sah! Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu AS, Siap Bekerja Sama

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

3 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

3 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

4 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

18 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

18 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

19 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

20 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

21 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya