10 WNI Disebut Jadi Tentara Bayaran di Ukraina, Kedubes Rusia Hapus Cuitan di X

Senin, 18 Maret 2024 11:35 WIB

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia mengaku belum mempunyai detail atau informasi lebih lanjut tentang data jumlah tentara bayaran dari luar negeri di Ukraina yang mereka rilis pada Jumat, 15 Maret 2024. Pihak kedutaan mengatakan jumlah tersebut, yang mencakup warga negara Indonesia, berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Data yang disebar berupa tabel berjudul “Number of Foreign Mercenaries in Ukraine”, menunjukkan jumlah “tentara asing bayaran” yang berperang dan tewas di Ukraina. Kategorinya dibagi per negara dan benua, tanpa daftar nama atau rincian lebih lanjut.

Kedutaan Besar Rusia mengunggah data tersebut di kanal Telegram dan akun media sosial X resmi mereka, sebelum akhirnya dihapus pada hari yang sama. “Kementerian Pertahanan Rusia @mod_russia terus mencatat para tentara bayaran asing yang memasuki Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah cuitan yang telah dihapus per Jumat petang, dipantau Tempo pukul 16:16 WIB.

Terdapat total 13.387 orang “tentara bayaran” yang memasuki Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari 2022, menurut data itu. Sebanyak 5.962 di antaranya disebut telah tewas.

Benua Eropa disebut memiliki total 8.112 tentara bayaran di Ukraina, sementara Amerika sebanyak 3.051 orang, Asia sebanyak 1.898 orang, Afrika sebanyak 249 orang, dan Australia dan Oseania dengan angka paling sedikit per benua yaitu 77 orang.

Jumlah tersebut sontak ramai diberitakan oleh media-media Indonesia. Pasalnya, data menyebutkan ada segelintir warga negara Indonesia yang ikut berperang sebagai tentara bayaran untuk Ukraina.

Indonesia, yang dikelompokkan dalam kategori benua Australia dan Oseania, disebut memiliki sepuluh orang warga sebagai tentara bayaran di Ukraina. Empat dari sepuluh orang tersebut dikatakan telah tewas.

Ketika ditanya tentang detail data tersebut, pihak kedutaan mengaku tidak mempunyai detail lebih lanjut. “Kami belum punya detail. Kalau kami mendapat penjelasan dari mereka, pasti kami share ke pihak Indonesia,” kata Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Veronika Novoseltseva, ketika ditemui wartawan di kedutaan saat hari pemungutan pemilu Rusia pada Ahad, 17 Maret 2024.

Novoseltseva memastikan bahwa memang di Ukraina ada tentara bayaran, dan hal itu dia sebut sebagai hal yang mengejutkan.

Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya meminta wartawan untuk meminta informasi kepada pihak Rusia ketika ditanya soal data yang melibatkan WNI ini. Pihak kementerian mengatakan informasi tersebut “perlu didalami lebih lanjut”.

“Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata juru bicara Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat kepada media, Jumat lalu.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin juga mengatakan tidak memiliki informasi apa pun tentang data tersebut. “Namun saya tahu bahwa ada warga dari beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin yang bertempur sebagai tentara bayaran di tentara Rusia. Dan itu semua ada di berita. Semua terbukti,” katanya kepada Tempo lewat pesan singkat, Jumat.

Novoseltseva memastikan bahwa data yang disebar merupakan informasi resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia. “Tapi kami tidak dapat penjelasan tambahan. Warga negara namanya siapa, saya tidak punya. Saya punya informasi sama seperti orang di sini,” ujarnya.

Ketika ditanya mengapa pihak kedutaan menghapus postingan data “tentara bayaran” tersebut di media sosial, ia mengatakan, “Kami men-delete karena terlalu banyak pertanyaan, tapi kami juga belum bisa menjelaskan secara terperinci.”

NABIILA AZZAHRA

Pilihan editor: Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

9 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

9 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

13 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

3 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

4 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

5 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya