Putin Menang Telak di Pemilu Rusia, Raup 87 Persen Suara di Perhitungan Sementara

Reporter

Senin, 18 Maret 2024 09:29 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin usai menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang dimodernisasi, di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin menang telak dalam pemilihan presiden Rusia. Menurut perhitungan suara sementara, Putin meraih 87,8 persen suara, atau yang tertinggi dalam sejarah Rusia setelah Uni Soviet runtuh.

Hasil ini menunjukkan bahwa Putin akan kembali berkuasa enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia selama lebih dari 200 tahun, menyalip Josef Stalin. Mantan letnan kolonel KGB yang berusia 71 tahun ini, pertama kali menjabat pada 1999.

Ia menegaskan bahwa hasil pemilu tersebut harus memberikan pesan kepada Barat bahwa para pemimpinnya memperhitungkan keberanian Rusia, baik dalam perang atau damai, untuk menghadapi lebih banyak hal lagi di tahun yang akan datang.

Putin meraih 87,8 persen suara dalam Pemilu Rusia, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM). Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) juga menempatkan Putin meraup 87 persen suara.

Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat. Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil karena rejim Putin telah memenjarakan lawan politiknya.

Advertising
Advertising

Kandidat presiden lain yaitu Nikolai Kharitonov menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4 persen. Pendatang baru Vladislav Davankov di posisi ketiga, dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky keempat.

Putin mengatakan kepada para pendukungnya dalam pidato kemenangan di Moskow bahwa ia akan memprioritaskan penyelesaian tugas-tugas yang terkait "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina. Dia juga berjanji akan memperkuat militer Rusia.

"Kita mempunyai banyak tugas ke depan. Namun ketika melakukan konsolidasi - tidak peduli siapa yang ingin mengintimidasi kita, menindas kita - tidak ada seorang pun yang pernah berhasil dalam sejarah, mereka belum berhasil saat ini, dan mereka tidak akan pernah berhasil di masa depan," kata Putin.

Pendukungnya meneriakkan "Putin, Putin, Putin" ketika dia muncul di panggung dan "Rusia, Rusia, Rusia" setelah dia menyampaikan pidato kemenangannnya.

Terinspirasi oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu, ribuan penentangnya melakukan protes pada siang hari terhadap Putin di tempat pemungutan suara di Rusia dan luar negeri.

Putin mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap pemilu Rusia berlangsung demokratis. Dia juga mengatakan protes akibat kematian Navalny terhadap dirinya tidak berdampak pada hasil pemilu.

Pemilu di Rusia terjadi dua tahun setelah Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Putin mengatakan bahwa ia mendapat dukungan besar dari rakyat Rusia.

Tingkat partisipasi pemilih secara nasional adalah 74,22 persen pada pukul 18.00 GMT ketika pemungutan suara ditutup, kata pejabat pemilu, melampaui tingkat tahun 2018 sebesar 67,5 persen.

REUTERS

Pilihan editor: Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

4 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

7 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

17 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya