India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 Maret 2024 08:00 WIB

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio

TEMPO.CO, Jakarta - India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April untuk memilih parlemen baru, kata otoritas pemilu negara itu pada Sabtu. Ini menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir satu miliar orang berhak memberikan suara.

Pemilu ini mempertemukan Perdana Menteri Narendra Modi dan sekutu regionalnya yang sudah dua periode menjabat. Mereka melawan aliansi yang terdiri dari dua lusin partai oposisi, dan survei menunjukkan kemenangan telak bagi partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang mengusung Modi.

Kemenangan akan menjadikan Modi, 73 tahun, menjadi perdana menteri kedua setelah Jawaharlal Nehru, pahlawan kemerdekaan India dan perdana menteri pertama, yang memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut.

Modi dan partainya telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan sebelum tanggal pemungutan suara diumumkan. Modi terbang keliling negara hampir setiap hari, meresmikan proyek-proyek baru, membuat pengumuman, mengambil bagian dalam acara keagamaan dan berpidato di pertemuan publik dan pribadi.

Dalam pidatonya, Modi telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi selama dua masa jabatannya yang menjadikan India sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia saat ini, investasi di bidang infrastruktur serta program kesejahteraan bagi masyarakat miskin.

Advertising
Advertising

Pokok pembicaraan utama juga adalah agenda partainya untuk kebangkitan kembali agama Hindu, termasuk peresmian kuil megah untuk Dewa Ram di lokasi masjid yang dihancurkan paksa.

Modi telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP dan 400 lebih kursi untuk Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipimpinnya di majelis rendah parlemen yang beranggotakan 543 orang. Jumlah ini naik dari 303 kursi yang dimenangkan BJP dan lebih dari 350 kursi yang dimenangkan NDA pada pemilu 2019.

Hasil dari pemilu 2019 ini merupakan yang terbaik bagi partai yang dibentuk sejak 1980 tersebut.

Modi akan ditantang oleh aliansi dua lusin partai oposisi yang dipimpin oleh partai oposisi utama Kongres yang disebut INDIA atau Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India.

Namun, aliansi yang dibentuk tahun lalu telah berjuang untuk tetap bersatu dan berbagi kursi secara damai agar mampu melakukan perlawanan satu lawan satu melawan BJP.

Kongres, yang telah memerintah India selama 54 dari 76 tahun sejak kemerdekaan dari Inggris, telah merosot ke rekor terendah setelah Modi berkuasa dan berjuang untuk mendapatkan kembali dukungan.

Partai ini menyoroti pengangguran, kesusahan di pedesaan, apa yang dikatakannya sebagai kapitalisme kroni, perlunya tindakan yang lebih afirmatif bagi mereka yang disebut kasta terbelakang dan perlunya mengakhiri polarisasi agama dan kebencian untuk mengalahkan Modi.

Hampir 970 juta orang terdaftar untuk memilih di lebih dari satu juta TPS dalam pemilu besar-besaran dengan 2.400 partai politik kemungkinan akan ikut serta.

Pilihan Editor: Pria Potong Jari karena Salah Coblos Partai dalam Pemilu India

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

1 jam lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

2 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

4 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya