Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Perdana Menteri Baru

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 15 Maret 2024 06:45 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Mohammad Mustafa, sekutunya dan tokoh bisnis terkemuka, sebagai perdana menteri dengan mandat membantu reformasi Otoritas Palestina (PA), kata kantor berita WAFA yang dikelola pemerintah pada Kamis, 14 Maret 2024.

Penunjukan Mustafa terjadi setelah meningkatnya tekanan untuk merombak dan merevitalisasi badan pemerintahan di wilayah Palestina yang diduduki dan meningkatkan tata kelola di Tepi Barat yang diduduki, tempat organisasi tersebut bermarkas.

Sebagai presiden, Abbas tetap menjadi tokoh paling berkuasa di Otoritas Palestina, namun penunjukan pemerintahan baru merupakan demonstrasi kesediaannya untuk memenuhi tuntutan internasional untuk perubahan dalam pemerintahan.

Mustafa, yang membantu mengatur rekonstruksi Gaza setelah konflik sebelumnya, ditugaskan untuk memimpin bantuan dan pembangunan kembali wilayah tersebut, yang telah hancur akibat perang selama lebih dari lima bulan, dan mereformasi lembaga-lembaga Otoritas Palestina, tambah WAFA.

Mustafa menggantikan mantan Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh yang, bersama dengan pemerintahannya, mengundurkan diri pada Februari.

Advertising
Advertising

Otoritas Palestina, yang dibentuk tiga dekade lalu berdasarkan perjanjian perdamaian sementara yang dikenal sebagai Perjanjian Oslo, menjalankan pemerintahan terbatas di sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki, yang diinginkan Palestina sebagai inti negara merdeka di masa depan.

Namun mereka mungkin juga memainkan peran penting dalam mengelola Gaza setelah pertempuran berakhir meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan penolakan keras terhadap keterlibatannya dalam mengelola wilayah tersebut.

PA, yang dikendalikan oleh faksi politik Fatah pimpinan Abbas, telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza, dan kedua faksi tersebut terlibat perang singkat sebelum Fatah diusir dari wilayah tersebut pada 2007.

Namun mereka telah berkali-kali mengutuk agresi Israel ke Jalur Gaza, menyusul serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan mereka bersikeras bahwa mereka harus memainkan peran dalam menjalankan Gaza setelah perang.

REUTERS

Pilihan Editor: Minggu Pertama Ramadan, Hamas Serukan Warga Palestina Salat Jumat di Masjid Al Aqsa

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

4 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

12 hari lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

13 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

25 hari lalu

Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Palestina, Ini Alasan Irlandia Mengakui Negara Palestina

25 hari lalu

Dekat dengan Palestina, Ini Alasan Irlandia Mengakui Negara Palestina

Irlandia selangkah lebih dekat mengakui negara Palestina. Perdana Menteri Irlandia Simon Harris pun menyatakan ingin melakukannya bersama Spanyol dkk.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Proposal Otoritas Palestina untuk Jadi Anggota Tetap PBB Mulai Diproses

31 hari lalu

Top 3 Dunia; Proposal Otoritas Palestina untuk Jadi Anggota Tetap PBB Mulai Diproses

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang perkembangan upaya Otoritas Palestina untuk menjadi anggota tetap PBB yang mulai diproses.

Baca Selengkapnya

Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

37 hari lalu

Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

Otoritas Palestina meminta agar diakui secara penuh sebagai anggota PBB, hal yang bisa dipastikan akan ditolak Israel.

Baca Selengkapnya

Fatah Menuduh Iran Berusaha Sebar Kekacauan di Tepi Barat

37 hari lalu

Fatah Menuduh Iran Berusaha Sebar Kekacauan di Tepi Barat

Faksi utama Palestina di Tepi Barat menuduh Iran berusaha menyebarkan kekacauan di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat: Negara Palestina Harus Lewat Restu Israel, Bukan PBB

37 hari lalu

Amerika Serikat: Negara Palestina Harus Lewat Restu Israel, Bukan PBB

Washington mengatakan pembentukan Negara Palestina harus melalui negosiasi dengan Israel dan bukan melalui PBB.

Baca Selengkapnya