Kisah Relawan Indonesia Ramadan di Gaza: Krisis Pangan, Sudah Terbiasa Puasa

Rabu, 13 Maret 2024 10:16 WIB

Warga Palestina berjalan melewati kios-kios yang didirikan di samping bangunan yang hancur di sepanjang jalan, pada hari pertama Ramadhan, di kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza, 11 Maret 2024. Sebagian besar umat Islam di seluruh dunia diperkirakan akan mulai menjalankan puasa Ramadhan dan ritual yang terkait dengannya. pada 11 Maret. Bulan suci Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan diyakini bahwa turunnya ayat pertama dalam Al-Qur'an terjadi pada 10 malam terakhirnya. Hal ini dirayakan setiap tahun dengan berdoa di malam hari dan tidak makan, minum, dan melakukan hubungan seksual antara matahari terbit dan terbenam. Ini juga merupakan waktu untuk bersosialisasi, terutama di malam hari setelah berbuka puasa dan peralihan seluruh aktivitas ke sore hari di sebagian besar negara. EPA-EFE/MOHAMMED SABRE

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina di Gaza sudah berpuasa berbulan-bulan sebelum Ramadan tiba tahun ini. Mereka terbiasa akan hal itu, karena minimnya stok bantuan kemanusiaan yang mereka dapatkan selama pembantaian oleh Israel berlangsung.

Mirisnya warga Gaza diungkapkan Fikri Rofiul Haq, relawan Indonesia untuk Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) yang telah menetap di sana sejak 2020. Dia sekarang tinggal bersama warga yang mengungsi di bangunan sekolah dekat Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis, Gaza selatan.

Fikri dan rekannya di MER-C, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al Ayubi, terpaksa meninggalkan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Beit Lahia, Gaza utara setelah pasukan Israel meningkatkan intensitas serangan di sana tahun lalu.

“Masyarakat banyak yang hari ini berpuasa tanpa sahur, karena minimnya stok bahan pangan yang mereka miliki,” kata Fikri lewat telepon kepada Tempo, Selasa, 12 Maret 2024.

Warga Palestina telah berpuasa terlebih dahulu sejak Senin. Berbeda dengan Indonesia, di mana pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa.

Fikri mengatakan Ramadan di Gaza tahun ini serba terbatas dan serba sulit. Banyak organisasi kemanusiaan termasuk MER-C masih menyalurkan bantuan, namun stok kebutuhan dasar semakin hari semakin menipis, sehingga menyulitkan jalannya kegiatan kemanusiaan.

Karena minimnya stok bantuan kemanusiaan termasuk pangan, warga telah terbiasa berpuasa bahkan sebelum Ramadan.

“Yang lebih mirisnya, ketika sebelum Ramadan saja, mereka hanya bisa makan sehari sekali atau bahkan dua hari sekali aja,” katanya.

Menurut cerita yang ia dengar dari warga, mereka biasanya hanya mengonsumsi kentang rebus untuk sahur, dan membatalkan puasanya nanti dengan kentang rebus pula. Selain itu, mereka terkadang memakan makanan kaleng seperti kornet. Warga juga masih bisa memakan roti, karena harga tepung masih terbilang normal di wilayah selatan.

Meski terbatas, Fikri mengatakan mereka tetap bersyukur masih bisa mendapatkan makanan. Mereka pun menghemat persediaan ketika sahur dan berbuka puasa.

Jika orang Indonesia terbiasa berbuka puasa dengan minuman manis seperti teh, warga Palestina di Gaza tidak demikian. Sebab, gula telah menjadi bahan yang sangat langka di tengah serangan dan blokade ketat Israel. Fikri mengibaratkan jika sebelum perang satu kilogram gula diberi harga Rp 20 ribu, sekarang bisa mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu, dan warga tidak mampu membelinya.

“Mereka sudah tidak memiliki pekerjaan, hanya bertumpu pada bantuan-bantuan internasional. Sedangkan bantuan internasional pun sangat sulit,” katanya.

Sementara, puluhan kilometer dari tempat Fikri menetap bersama warga di wilayah selatan, situasi di Gaza utara lebih buruk lagi.

Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti WHO dan UNICEF menyoroti tingkat kekurangan gizi anak yang ekstrem di Gaza utara. Puluhan anak dilaporkan telah meninggal di utara karena malnutrisi dan dehidrasi.

Berita terkait

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

3 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

4 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

18 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

19 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

21 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya