Hari Perempuan Internasional, Australia Luncurkan Panduan Dukungan Pengasuhan Anak

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Maret 2024 16:35 WIB

Panduan Dukungan Pengasuhan Anak bagi Pemberi Kerja (Guide to Employer-Supported Childcare) yang pertama di Indonesia diluncurkan di Jakarta pada 6 Maret 2024, untuk meningkatkan peran sektor swasta dalam memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan. Sumber: dokumen kedutaan besar Australia di Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Australia di Jakarta bekerja sama dengan Indonesian Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Investing in Women (IW), dan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera), pada 6 Maret 2024, meluncurkan Panduan Dukungan Pengasuhan Anak bagi Pemberi Kerja (Guide to Employer-Supported Childcare) yang pertama di Indonesia. Panduan ini diharapkan bisa meningkatkan peran sektor swasta dalam memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan.


Steve Scott, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia di Jakarta, mengatakan Australia
senang dapat mendukung pengembangan Panduan Dukungan Pengasuhan Anak bagi Pemberi Kerja ini. Sebab panduan baru ini diharapkan bisa menyokong partisipasi perempuan dalam dunia kerja dengan menyediakan bantuan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab pengasuhan, yang akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan

Ada sejumlah cara untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja, di antaranya melalui penitipan anak yang didukung oleh pemberi kerja (perusahaan), dan
menyatukan berbagai mitra untuk memperjuangkan kepentingan orang tua yang bekerja. Dukungan pengasuhan anak oleh pemberi kerja juga memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan, meningkatkan rekrutmen dan retensi karyawan yang berkinerja tinggi, serta memperkuat budaya di tempat kerja.

Advertising
Advertising

Terkait partisipasi perempuan dalam dunia kerja, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pada Desember 2022 pernah menyebut peran perempuan semakin dikenali dan diakui dalam prekonomian. Namun sayangnya, menurut Sri Mulyani, keterlibatan perempuan sebagai tulang punggung ekonomi negara tidak melulu disertai dengan kemampuan, keterampilan, bahkan pengetahuan. Musababnya, perempuan yang terjun dalam kegiatan perekonomian acap terdesak masalah kebutuhan sehingga tak disiapkan dengan matang.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia perlu memberikan dukungan pada program-program yang menyentuh langsung peran perempuan. Misalnya di sektor UMKM, Sri Mulyani mengatakan pemerintah menerapkan budget tagging atau penandaan anggaran pada masing-masing kementerian dan lembaga yang salah satunya bertujuan memperkuat dimensi gender.

Pilihan editor: Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Sudan sebelum Ramadan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

1 jam lalu

Perempuan Lansia Meninggal di Rumahnya di Jakpus, Ditemukan Tetangga dalam Kondisi Mulai Membusuk

Tetangga mencurigai perempuan berusia 71 tahun itu lama tidak keluar rumah. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mulai membusuk.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

10 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

1 hari lalu

Australia Siapkan 20 Program Beasiswa untuk Indonesia Timur

Pemerintah Australia menyiapkan 20 program beasiswa untuk Indonesia Timur pada tahun ini guna memperkuat hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

5 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

5 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

6 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya