Setelah Sebulan, Apakah Tuduhan Israel terhadap UNRWA Terbukti?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 2 Maret 2024 08:30 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan kondisi pusat kesehatan UNRWA yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. Pusat kesehatan milik PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) menjadi sasaran serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah utara Gaza. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebulan setelah Israel mengklaim bahwa dua belas personel PBB terlibat dalam Operasi Banjir Al Aqsa, penyelidik PBB belum menerima bukti apa pun dari Israel yang menguatkan tuduhan tersebut.

Tuduhan yang menargetkan 12 pegawai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA) mendorong 16 donor utama menghentikan sumbangan sebesar $450 juta, bertepatan dengan periode di mana lebih dari dua juta penduduk di Gaza menghadapi ancaman kelaparan akibat genosida Israel dan blokade total. UNRWA memperingatkan bahwa mereka sedang mencapai "titik puncaknya", dan dana yang dimiliki hanya cukup untuk mempertahankan operasi pada bulan depan. Nasib UNRWA bergantung pada hasil penyelidikan Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB.

Apakah penyelidikan terhadap UNRWA masih berlanjut?

Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS) memulai penyelidikan pada 29 Januari menyusul tuduhan Israel, yang awalnya dilaporkan ke UNRWA pada bulan Januari. Informasi terkini mengenai kemajuan penyelidikan telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada Rabu.

Para diplomat yang meninjau laporan awal dari OIOS menyatakan bahwa laporan tersebut tidak menyertakan bukti baru dari Israel sejak presentasi awal klaim tersebut pada bulan Januari, yang tidak memiliki bukti pendukung. Menyimpulkan hasilnya, juru bicara PBB Stéphane Dujarric menegaskan bahwa penyelidikan masih menunggu materi yang menguatkan dari Israel.

Advertising
Advertising

“Penyidik OIOS telah meninjau informasi awal yang diterima UNRWA dari otoritas Israel,” kata Dujarric pada Kamis, 29 Februari 2024.

“Penyelidikan masih berlangsung. OIOS akan berusaha untuk menguatkan informasi tambahan dan membandingkan informasi yang diperoleh dengan materi yang dimiliki oleh otoritas Israel, yang diperkirakan akan diterima oleh OIOS dalam waktu dekat,” tambahnya.

Apakah Israel sudah memberikan bukti tuduhannya?

Saat ditanya mengapa Israel terkesan lamban dalam memberikan bukti, Dujarric menuturkan bahwa dirinya tidak ingin mengatakan apa pun yang akan membahayakan investigasi PBB tersebut.

"Para kolega kami di OIOS tidak akan berpangku tangan. Mereka telah bekerja secara aktif baik di kawasan tersebut maupun di sini (New York). Mereka telah berkomunikasi sejak awal dengan otoritas Israel," kata Dujarric.

Sejauh ini, kerja sama negara-negara anggota PBB dengan penyelidikan OIOS cukup memadai, ujarnya menambahkan.

“Staf OIOS berencana untuk segera mengunjungi Israel untuk mendapatkan informasi dari otoritas Israel yang mungkin relevan dengan penyelidikan,” Dujarric lebih lanjut menekankan.

Dia menyebutkan bahwa para penyelidik telah terlibat dengan negara-negara anggota lainnya dan melakukan kunjungan ke markas besar UNRWA di Yordania untuk memeriksa rincian tentang personel dan kegiatan UNRWA, termasuk komunikasi elektronik dan informasi mengenai penggunaan kendaraan PBB.

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

4 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

5 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

8 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

9 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

9 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

10 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

11 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya