Ukraina Tak Punya Cukup Pilot untuk Terbangkan Jet Tempur F-16

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Februari 2024 18:30 WIB

Teknisi memandu pilot pesawat tempur F-16, untuk melaksanakan penerbangan operasi rutin menjaga wilayah udara Indonesia, di Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin, 5 Februari 2024. Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin saat ini menjadi kandang jet tempur F-16 blok C/D dari Lockheed Martin, AS. TEMPO/Imam Sukamto

Jake Sullivan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat mengungkap pengiriman pertama jet tempur Amerika Serikat yang lebih awal dari jadwal bukan penyebab gagalnya serangan balasan Ukraina. Pasalnya, Ukraina belum punya cukup pilot terlatih untuk menerbangakan jet tempur buatan Amerika Serikat tersebut.

Dalam wawancara dengan ABC News pada Minggu, 25 Februari 2024, Sullivan mengungkap ketidak setujuannya pada naratif yang menyebut Gedung Putih tidak cukup memberikan peralatan tempur ke Ukraina agar negara itu bisa sukses di garda depan.

“Gagasan kalau kami tidak memobilisasi cukup sumber daya dan kemampuan ke Ukraina, sama sekali tidak berarti apa-apa,” kata Sullivan menjawab pertanyaan apakah pendekatan bertahap Washington untuk pengiriman persenjataan adalah biang keladi tidak adanya kemajuan bagi Kiev di medan tempur.

Advertising
Advertising

Sullivan mengingatkan total bantuan yang dikirimkan Amerika Serikat untuk Kiev dalam perang Ukraina, maka jumlah bantuan yang disalurkan sangat banyak dan cepat – melampai yang diprediksikan.

“Ada kemampuan tambahan yang harus Ukraina upayakan, F-16 di antaranya. Tantangan yang dihadapi Ukraina sebenarnya adalah tidak cukup banyak pilot yang mampu mengendalikan jet tempur tersebut,” kata Sullivan.

Kiev sudah berulang kali meminta dikirimi jet tempur ke negara-negara Barat dengan alasan dibutuhkan untuk mengatasi serangan udara Rusia. Pada Agustus 2023, Amerika Serikat sudah mengizinkan Denmark dan Belanda mendonasikan jet tempur F-16 nya ke Ukraina dengan pengiriman pertama diperkirakan pada tahun ini.

Sedangkan negara-negara anggota NATO sepakat membentuk sebuah koalisi untuk membantu melatih pilot – pilot Ukraina menerbangkan jet tempur buatan negara-negara Barat. Moskow memperingatkan tindakan yang dilakukan itu membahayakan karena jet tempur F-16 yang sudah dimodifikasi, bisa membawa bom-bom nuklir. Moskow pun berjanji akan menghancurkan jet-jet tempur Ukraina jika tiba nanti.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

4 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

9 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

17 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

19 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

20 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

20 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

23 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

1 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya