TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengecam serangan rudal terbaru Rusia ke Ukraina pada hari Selasa, 15 November 2022.
“Amerika Serikat mengutuk keras serangan rudal terbaru Rusia terhadap Ukraina, yang tampaknya menyerang bangunan tempat tinggal di Kyiv dan tambahan tempat lain di seluruh negeri,” kata Sullivan.
Para pemimpin dunia melakukan pertemuan KTT G20 Bali pada pekan ini, tetapi Sullivan mengatakan hal itu tidak akan menghilangkan bahwa Rusia mengancam kehidupan dan mata pencaharian orang-orang di dunia.
Baca juga:Donald Trump Resmi Maju Jadi Calon Presiden AS 2024
Iran siap untuk mengirim sekitar 1.000 senjata tambahan ke Rusia, termasuk rudal balistik jarak pendek dan drone serangan tambahan. Iran dan Rusia sepakat menyediakan rudal balistik jarak pendek permukaan-ke-permukaan, termasuk Zolfaghar. Foto : Twitter
Seperti dilansir dari Al Arabiya News, pejabat tinggi di Ukraina mengatakan Rusia menembakkan serentetan rudal ke berbagai wilayah di negeri itu, termasuk ke Ibu Kota Kyiv. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan membuat sebagian besar wilayah tanpa listrik.
Sebelumnya pada pekan lalu, Rusia mengumumkan menarik pasukannya dari wilayah selatan Kota Kherson. Pejabat pertahanan Amerika mengkonfirmasi mereka telah mengamati kemunduran ini. Namun, mereka telah memperingatkan bahwa masih ada pertempuran yang sulit diperjuangkan.
“Serangan Rusia ini hanya akan memperdalam kekhawatiran di antara G20 tentang dampak destabilisasi dari perang Ukriana,” kata Sullivan.
Sullivan memuji ketahanan dan keberanian masyarakat Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dan demokrasi mereka. Dia juga mengatakan Amerika akan terus menyediakan sistem pertahanan udara dan dukungan lain yang diperlukan Kyiv dalam mempertahankan diri.
"Kami akan mendukung Ukraina selama diperlukan," ujar Sullivan.
Sebelumnya pada awal November, Sullivan melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina. Dilaporkan ketika itu dia mencoba mendorong pejabat Ukraina agar melonggarkan syarat untuk bernegosiasi dengan Rusia. Akan tetapi Amerika Serikat dengan cepat mencoba untuk memperbaiki narasi itu dengan mengatakan itu sepenuhnya keputusan Ukraina kapan dan bagaimana menegosiasikan agar perang dengan Rusia berakhir.
Al Arabiya News | Nugroho Catur Pamungkas
Baca juga:Serangan Rudal ke Polandia, Ekonom Perkirakan Potensi Komunike KTT G20 Makin Kecil
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.