UNRWA: Kerawanan Pangan di Gaza Utara Capai Kondisi Sangat Kritis

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Februari 2024 13:00 WIB

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan kondisi pusat kesehatan UNRWA yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. Pusat kesehatan milik PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) menjadi sasaran serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah utara Gaza. UNRWA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Rabu memperingatkan bahwa kerawanan pangan di Jalur Gaza utara telah mencapai "kondisi yang sangat kritis". Ini terjadi akibat pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dalam sebuah pernyataan pers, badan tersebut mengungkapkan 51 persen dari misi yang direncanakan oleh UNRWA dan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya untuk mengirimkan bantuan dan melakukan penilaian di Gaza utara tahun ini telah ditolak oleh pihak berwenang Israel.

Jumlah truk bantuan yang masuk ke Gaza jauh lebih sedikit dari yang ditargetkan sebanyak 500 truk per hari, akibat adanya kesulitan besar dalam pengiriman pasokan melalui perlintasan Kerem Shalom dan Rafah, kata UNRWA.

UNRWA menambahkan bahwa sekitar 400 ribu orang terancam kelaparan di Jalur Gaza utara, dan menyerukan agar lembaga-lembaga internasional meningkatkan bantuan mereka, terutama ke daerah-daerah di bagian utara daerah kantong tersebut.

Di Gaza bagian utara, 15,6% anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut.

Advertising
Advertising

Selain itu, kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza pada Selasa mendesak Program Pangan Dunia (WFP) agar menarik kembali keputusannya untuk menangguhkan pengiriman bantuan makanan di Jalur Gaza utara.

Kantor media tersebut menyatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa mereka menganggap keputusan itu sama saja dengan "menjatuhkan hukuman mati kepada 75 persen dari 1 juta orang warga Gaza dan semakin memperburuk situasi kemanusiaan secara signifikan."

WFP pada Selasa mengumumkan dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X bahwa pihaknya "menghentikan sementara pengiriman bantuan makanan yang menyelamatkan nyawa ke Gaza utara hingga kondisi benar-benar aman bagi para staf kami dan orang-orang yang kami coba jangkau."

Organisasi itu mengatakan keputusan tersebut "tidak bisa dianggap enteng," dan menambahkan bahwa "keselamatan dan keamanan pengiriman bantuan pangan yang sangat penting, dan juga bagi orang-orang yang menerimanya, harus dipastikan."

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.313 orang sejak 7 Oktober, dengan kelaparan dan penyakit mengancam lebih banyak nyawa.

Dosen Universitas Newcastle Craig Jones mengatakan kepada CNN bahwa menurutnya pembatasan bantuan adalah “strategi yang disengaja” dari pihak Israel. Human Rights Watch menyimpulkan pada Desember bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza, sebagian berdasarkan pernyataan para menteri dan politisi Israel.

“Seperti yang dikatakan semua orang bahwa tidak ada tempat yang aman,” bagi warga sipil di Gaza, Jones mengatakan kepada CNN, “juga tidak ada rute aman ke Gaza untuk bantuan ini, dan bagi para pekerja kemanusiaan yang membawanya.”

Serangan terhadap konvoi bantuan dan pekerja terjadi ketika Gaza secara keseluruhan menghadapi ancaman kelaparan, dan mereka yang berada di Gaza utara khususnya berada dalam risiko kelaparan.

“PBB telah mengidentifikasi kantong-kantong kelaparan dan kelaparan di bagian utara Gaza, tempat masyarakat diyakini berada di ambang kelaparan,” kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini. “Setidaknya 300.000 orang yang tinggal di wilayah tersebut bergantung pada bantuan kami untuk kelangsungan hidup mereka.”

Pilihan Editor: UNRWA Sekarat Jika Tak Ada Uang Masuk hingga April

XINHUA

Berita terkait

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

9 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

9 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

11 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

11 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

15 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

20 jam lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

20 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

22 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 hari lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya