Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Februari 2024 18:30 WIB

Gedung Dinas Keamanan Federal Rusia, (FSB) di Lapangan Lubyanka di Moskow, Rusia, 24 Juni 2023. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Badan keamanan FSB Rusia mengatakan pada Selasa 20 Februari 2024 telah menangkap seorang wanita berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat-Rusia. Ia dicurigai melakukan pengkhianatan karena mengumpulkan dana untuk militer Ukraina.

FSB di Kota Yekaterinburg, Ural tengah, mengatakan pihaknya telah "mengendus aktivitas ilegal" seorang wanita berusia 33 tahun, penduduk Los Angeles dengan kewarganegaraan ganda, dan menahannya.

Dikatakan bahwa perempuan yang tidak disebutkan namanya itu "secara proaktif mengumpulkan dana... yang kemudian digunakan untuk membeli barang-barang medis taktis, peralatan, alat pemusnah dan amunisi untuk angkatan bersenjata Ukraina".

Kantor berita negara Rusia RIA Novosti mengunggah video dari FSB yang memperlihatkan petugas berkerudung memborgol dan mengawal seorang wanita berjas putih dengan topi putih ditarik hingga menutupi matanya.

FSB mengatakan dia telah bertindak "melawan keamanan negara" dan telah mendukung tentara Ukraina selama berada di Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Pengkhianatan dapat dihukum hingga seumur hidup di penjara berdasarkan undang-undang Rusia yang diperketat sejak dimulainya serangan militer ke Ukraina pada 2022.

Beberapa warga negara AS saat ini dipenjara di Rusia, termasuk reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Dia ditangkap tahun lalu atas tuduhan spionase yang ditolak oleh dia, kantornya, dan pemerintah AS.

Warga negara gabungan AS-Rusia lainnya, jurnalis Alsu Kurmasheva, juga ditahan sebelum persidangan.

Dia menghadapi dakwaan karena tidak mendaftar sebagai "agen asing" dan melanggar undang-undang sensor militer Rusia yang ketat.

Mantan marinir AS Paul Whelan telah dipenjara di Rusia sejak 2018, menjalani hukuman 16 tahun penjara atas tuduhan spionase.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia ingin merundingkan pertukaran tahanan untuk menukar warga Rusia yang dipenjara di luar negeri dengan warga AS yang ditahan di Rusia.

Pilihan Editor: Membelot ke Ukraina, Pilot Rusia Tewas Ditembak di Spanyol

FRANCE24

Berita terkait

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

55 menit lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

3 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

3 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

19 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

20 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya