Istri Musuh Rusia Alexei Navalny Sebut Suaminya Sengaja Dibunuh Putin

Selasa, 20 Februari 2024 10:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Yulia Navalnaya, istri dari pemimpin oposisi pemerintah Rusia Alexei Navalny, menuding Presiden Rusia Vladimir Putin membunuh suaminya dalam sebuah video berdurasi hampir sembilan menit yang diunggah di media sosial Navalny pada Senin, 19 Februari 2024.

Dia mengumumkan akan melanjutkan perjuangan Navalny, dalam video berbahasa Rusia yang dibubuhkan keterangan, “Saya akan melanjutkan pekerjaan Alexei Navalny.”

Navalnaya, ekonom berusia 47 tahun, mengatakan Putin telah membunuh suaminya dan dengan melakukan hal itu telah memotong separuh hatinya dan merampas ayah kedua anak mereka, Dasha Navalnaya dan Zakhar Navalny.

“Saya ingin hidup di Rusia yang bebas, saya ingin membangun Rusia yang bebas,” kata Navalnaya dalam pesan video tersebut.

“Saya mendorong Anda untuk berdiri di samping saya,” ujarnya. “Saya meminta Anda untuk berbagi kemarahan dengan saya. Kemarahan, kekesalan, kebencian terhadap mereka yang berani membunuh masa depan kita.”

Tidak jelas di mana lokasi Navalnaya merekam video tersebut. Lulusan Universitas Ekonomi Rusia Plekhanov itu baru saja ikut serta dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia pada Senin.

Navalnaya menuduh pihak berwenang Rusia menyembunyikan jasad Navalny dan menunggu jejak racun saraf Novichok menghilang dari tubuhnya. Dia tidak memberikan bukti, namun mengatakan timnya akan memublikasikan rincian siapa yang membunuh suaminya.

Navalny pernah mengatakan bahwa dia diracuni dengan agen saraf di Siberia pada Agustus 2020. Kremlin telah membantah mencoba membunuhnya dan mengatakan tidak ada bukti dia diracuni dengan agen saraf.

“Vladimir Putin membunuh suami saya,” kata Navalnaya. “Dengan membunuh Alexei, Putin membunuh separuh diri saya - separuh hati saya dan separuh jiwa saya.”

“Tetapi saya masih memiliki separuh lainnya, dan itu memberi tahu saya bahwa saya tidak punya hak untuk menyerah. Saya akan melanjutkan pekerjaan Alexei Navalny, terus berjuang untuk negara kita,” ujarnya.

Navalny meninggal setelah pingsan di koloni tahanan yang berada di utara Lingkaran Arktik Rusia tempat dia menjalani hukuman penjara tiga dekade, menurut laporan Layanan Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia (FSIN) pada Jumat, 16 Februari 2024.

Mantan pengacara berusia 47 tahun itu menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu setelah berkampanye mengecam kelas elite di sekitar Presiden Vladimir Putin dan menyuarakan tuduhan korupsi dalam skala besar.

Negara-negara Barat dan pendukung Navalny mengatakan Putin bertanggung jawab atas kematiannya. Kremlin membantah hal tersebut, sementara Putin belum memberikan komentar publik mengenai kematian lawannya itu.

REUTERS

Pilihan editor: Samakan Serangan Israel dengan Holokaus, Presiden Brasil Kena Persona Non-Grata

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

15 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

19 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

2 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

3 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya