Moskow Akan Balas Jika Amerika Serikat dan Uni Eropa Menyita Aset Rusia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Februari 2024 15:30 WIB

Militer Ukraina menembakkan senjata self-propelled 2S7 Pion ke posisi di wilayah Donetsk, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Ukraina 26 Agustus 2022. 2S7 Pion howitzer self-propelled era Perang Dingin akhir yang berasal dari Rusia yang mulai beroperasi pada tahun 1975. REUTERS/Sofiia Gatilova

Rusia pada Selasa, 13 Februari 2024, memperingatkan jika Amerika Serikat dan Uni Eropa menyita aset-aset Rusia yang bernilai ratusan miliar dollar, maka Moskow akan benar-benar bersikap sangat tegas. Peringatan itu disampaikan setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya melarang tranksaksi dengan bank sentral Rusia dan Kementerian Keuangan Rusia serta memblokir USD300 miliar (Rp4.695 triliun) aset Rusia yang ada di negara-negara Barat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan tentara ke Ukraina pada 2022. Sedangkan Uni Eropa pada Senin, 12 Februari 2024, mengumumkan telah mengadopsi sebuah undang-undang yang akan menyisihkan keuntungan tak terduga dari pembekuan aset-aset bank sentral Rusia yang ada di Eropa. Rencananya, keuntungan itu akan digunakan untuk pembangunan kembali Ukraina.

“Ini adalah pencurian.Ini adalah perampasan yang bukan milik Anda,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti diwartakan TASS.

Advertising
Advertising

Zakharova memastikan sikap yang diambil Moskow akan benar-benar sangat tegas karena Rusia merasa penting untuk berurusan dengan para pencuri ini.

“Mempertimbangkan negara kami mengkualifikasikan ini sebagai pencurian, maka sikap yang kami ambil akan mengarah pada para pencuri. Bukan hanya sebagai manipulator politik dan ahli teknologi yang berlebihan, namun juga pencuri,” kata Zakharova.

Rusia menyatakan jika proporti-properti mereka disita, maka Moskow pun akan menyita balik aset-aset Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang ada di Rusia. Uni Eropa sepakat mendukung Ukraina dengan dana sebesar 50 miliar euro atau Rp838,3 triliun, namun akan memakan waktu bagi blok beranggotakan 27 negara tersebut untuk menyetujui rinciannya.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menilai militer Ukraina gagal mencapai terobosan apapun dalam perang Ukraina. Namun negara-negara harus tetap mendukung bagaimana pun kondisinya itu. Stoltenberg juga menyelesalkan kegagalan industri pertahanan NATO dalam memberikan Kyev amunisi yang dibutuhkan.

Sebelumnya Stoltenberg memperingatkan kalau menjelang musim dingin Moskow telah mengumpulkan rudal dan mencatat kalau manufaktur – manufaktur senjata di Rusia sudah beroperasi dengan landasan perang. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV asal Jerman, Das Erste TV yang disiarkan pada Sabtu, 2 Desember 2023, Stoltenberg menyadari kalau kondisi di garda depan Ukraina akhir-akhir ini sebagian besar tidak berubah, bahkan peprangan yang lebih sulit sedang direncanakan.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Ini Alasan Kenapa Kemerdekaan Palestina Sulit Didapat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

3 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

11 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

12 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

14 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

15 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

18 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya