Junta Myanmar Umumkan Wajib Militer bagi Warga Sipil

Minggu, 11 Februari 2024 12:00 WIB

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Junta Myanmar mengumumkan wajib militer bagi semua warga sipil baik perempuan maupun laki-laki yang berlaku mulai Sabtu, 10 Februari 2024. Pengumuman ini disampaikan lewat media milik Pemerintah Myanmar ketika junta tengah kesulitan membendung perlawanan pasukan pemberontak bersenjata di beberapa bagian Myanmar.



Dalam pengumumannya disebutkan, semua laki-laki berusia 18 – 25 tahun dan perempuan berusia 18 – 27 tahun wajib mengabdi hingga dua tahun, sementara warga yang berprofesi spesialis seperti dokter dengan usia hingga 45 tahun harus mengabdi selama tiga tahun. Pengabdian dapat diperpanjang hingga total lima tahun dalam keadaan darurat yang sedang berlangsung.



“Kewajiban untuk menjaga dan membela negara tidak hanya diberikan kepada para prajurit tetapi juga kepada semua warga negara. Jadi saya ingin memberitahu semua orang untuk dengan bangga mengikuti undang-undang dinas militer rakyat ini,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun.



Undang-undang yang mengatur wajib militer diperkenalkan pada 2010, tetapi belum ditegakkan sampai sekarang. Beleid tersebut berjudul UU Dinas Militer Rakyat yang kemudian ditetapkan menjadi UU Nomor 27 Tahun 2010 di bawah Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara –nama resmi pemerintahan militer Myanmar – pada 4 November 2010.


Menurut undang-undang itu, mereka yang tidak mematuhi aturan tersebut akan menghadapi hukuman penjara hingga lima tahun. Sedangkan surat kabar milik pemerintah Global New Light of Myanmar mewartakan Kementerian Pertahanan Myanmar akan mengeluarkan peraturan, prosedur, pemberitahuan, perintah dan arahan yang diperlukan. Media yang diterbitkan oleh Kementerian Informasi Myanmar itu tidak menyebutkan tanggal spesifik.

Advertising
Advertising


Myanmar sedang berada di bawah kudeta junta militer atau Tatmadaw sejak Februari 2021. Junta merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, menghancurkan satu dekade demokrasi dan reformasi di negara tersebut.


Kemarahan atas tindakan keras militer pun memicu gerakan perlawanan dan intensifikasi pertempuran dengan kelompok pemberontak etnis minoritas dan sekutu pejuang pro-demokrasi. Aliansi tiga kelompok pemberontak etnis minoritas telah melancarkan serangan terkoordinasi sejak Oktober 2023 terhadap pos-pos junta militer di negara bagian Shan yang berbatasan dengan Cina, juga di Rakhine bagian barat. Ini merupakan tantangan terbesar yang dihadapi junta sejak pertama kali mengambil alih kekuasaan di bekas jajahan Inggris tersebut pada 1962.



REUTERS | GLOBAL NEW LIGHT OF MYANMAR

Pilihan editor: Presiden Hongaria Mundur setalah Ampuni Terpidana Pelecehan Anak-anak, Ini Kasusnya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

22 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

2 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

6 hari lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

7 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

7 hari lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

7 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

9 hari lalu

Album Solo RM BTS, Wajib Militer hingga Lukisan Yun Hyong-keun

RM BTS akan meluncurkan album solo kedua

Baca Selengkapnya

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

9 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

11 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya