Presiden Hongaria Mengundurkan Diri

Reporter

Tempo.co

Minggu, 11 Februari 2024 09:00 WIB

Katalin Novak, Presiden Hongaria. Sumber: Reuter

Presiden Hongaria Katalin Novak pada Sabtu, 11 Februari 2024, mengundurkan diri setelah berada di bawah tekanan gara-gara memberi pengampunan pada seorang laki-laki yang terbukti membantu menutup-nutupi kasus pelecehan seksual di sebuah rumah singgah untuk anak-anak.

Presiden Novak adalah sekutu dekat Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Novak mengundurkan diri persis seminggu setelah memberikan pengampunan presiden, di mana berita soal pengampunan ini pertama kali diwartakan oleh media lokal 444.hu.

Pengungkapan kasus ini ke publik telah membuat masyarakat Hongaria marah. Oposisi di Hongaria menuntut Novak dan mantan Menteri Kehakiman Hongaria Judit Varga mengundurkan diri. Varga sudah mengundurkan diri sebagai anggota parlemen Hongaria pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Advertising
Advertising

Kasus ini telah menimbulkan kemunduran bagi pemerintahan Perdana Menteri Orban, yang berkuasa di Hongaria sejak 2010. Orban juga sedang menghadapi pemilu parlemen Eropa tepat saat Hongaria baru keluar dari krisis inflasi.

Orban selama bertahun-tahun telah berkampanye perlindungan untuk anak-anak dari apa yang dia gambarkan sebagai aktivis LGBT yang mendatangi sekolah-sekolah di Hongaria. Ini hanyalah satu dari beberapa isu, di mana Orban silang pendapat dengan Komisi Eropa.

“Saya telah membuat sebuah kesalahan. Hari ini adalah hari terakhir saya berbicara sebagai Presiden. Saya membuat sebuah keputusan untuk memberi pengampunan pada April 2023 dengan keyakinan kalau terpidana tidak menyalahgunakan kerentanan anak-anak yang dia awasi. Saya membuat kesalahan karena memberi pengampunan dan kurangnya alasan yang cocok hingga memicu keraguan atas nol toleransi yang diberlakukan pada pedophilia,” kata Novak, saat mengumumkan pengunduran dirinya di televisi milik negara. Novak sudah mempersingkat kunjungan kerjanya ke Qatar dan pulang tak terduga ke Budapest pada Sabtu, 10 Februari 2024. Dalam pemerintahan Hongaria, presiden sebagian besar hanyalah jabatan seremonial.

Pada pekan ini, sejumlah partai oposisi Hongaria menuntut agar Novak mengundurkan diri terkait kasus ini. Pada Jumat, 9 Februari 2024, ribuan orang berunjuk rasa ke kantor Novak sambil menyerukan agar dia mengundurkan diri.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

12 jam lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

2 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

2 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

3 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

3 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

3 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

4 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

4 hari lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

4 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

4 hari lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya