PBB Desak Rusia Berhenti Pindahkan Anak-Anak Ukraina secara Paksa

Jumat, 9 Februari 2024 08:00 WIB

Guru melakukan pelajaran di taman kanak-kanak yang terletak di stasiun kereta bawah tanah, yang dibuka untuk keselamatan anak-anak di tengah serangan rudal Rusia di Kharkiv, Ukraina 20 Januari 2024. REUTERS/Sofiia Gatilova

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Hak Anak PBB pada Kamis, 8 Februari 2024 mendesak Rusia untuk berhenti memindahkan anak-anak secara paksa dari wilayah pendudukan Ukraina dan segera mengembalikan mereka ke keluarga masing-masing. Sebab tindakan itu disebut melanggar hukum internasional.



Ukraina mengatakan 20 ribu anak telah dibawa dari Ukraina ke Rusia tanpa persetujuan keluarga atau wali. Dalam sebuah laporan mengenai Rusia, komite itu mengatakan Moskow harus memberikan informasi tentang jumlah pasti anak-anak yang diambil dari Ukraina dan keberadaan mereka, sehingga mereka dapat diidentifikasi dan dikembalikan.


Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, menolak tuduhan Ukraina. Kremlin mengatakan pihaknya hanya melindungi anak-anak yang rentan dari zona perang.


Komite hak anak PBB juga mengatakan Rusia harus memastikan bahwa tidak ada anak yang dicabut kewarganegaraan Ukrainanya. Identitas, nama dan hubungan keluarga mereka harus dipertahankan.


Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sedang mengupayakan penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Maret lalu untuknya dan Maria Lvova-Belova, komisaris Rusia untuk hak-hak anak. Mereka dituduh melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara ilegal.

Advertising
Advertising


Kepala jaksa ICC Karim Khan mengatakan Rusia memindahkan setidaknya ratusan anak-anak dari panti asuhan dan panti jompo di wilayah pendudukan Ukraina. Banyak di antara mereka telah diserahkan untuk diadopsi. Kremlin menolak tuduhan ICC itu dan menyebutnya “keterlaluan dan tidak dapat diterima”. Pemindahan anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lain secara paksa merupakan bentuk tindakan genosida yang dilarang dalam Pasal II Konvensi Genosida 1948.


REUTERS

Pilihan editor: Israel Berencana Batalkan Pengecualian Pajak untuk UNRWA

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

7 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

8 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

1 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

1 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

1 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

1 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

1 hari lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

1 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya