Kemlu: Jangan Hukum Gaza dengan Hentikan Dana ke UNRWA

Selasa, 6 Februari 2024 18:30 WIB

Kiri ke kanan, Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhsin Syihab, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Herwyn Malonda memberikan keterangan pers tentang persiapan Pemilu 2024 di luar negeri di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Januari 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan Indonesia mendukung dan menunggu hasil investigasi tuduhan terhadap badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) bahwa stafnya terlibat dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Namun apa pun hasilnya, pemerintah berharap negara-negara tidak menerapkan hukuman kolektif terhadap warga Gaza dengan menyetop pendanaan ke badan tersebut.

“Apa pun hasil dari investigasi nanti, Indonesia berharap agar tindakan yang akan diambil bersifat proporsional dan bukan berupa collective punishment kepada masyarakat Gaza secara keseluruhan, yang saat ini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara Lalu Muhammad Iqbal pada konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2024.

Negara-negara donor sedang menarik pendanaan mereka dari UNRWA setelah muncul tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023. Berdasarkan data UN Watch per 30 Januari 2024, sebanyak 18 negara telah menghentikan aliran dana mereka ke badan tersebut.

Israel mengatakan sebanyak 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA terlibat dalam serangan yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera ratusan lainnya tersebut. Informasi itu berasal dari berkas intelijen Israel setebal enam halaman yang isinya adalah tudingan bahwa 190 staf UNRWA merangkap sebagai milisi Hamas atau Jihad Islam Palestina (PIJ).

Namun, Israel kemudian merevisi jumlah tersebut menjadi hanya 4 orang saja.

Tuduhan tersebut belum terbukti. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada 5 Februari telah menunjuk kelompok peninjau independen untuk menilai apakah UNRWA berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan netralitas dan menanggapi tuduhan pelanggaran serius.

Kelompok peninjau akan mulai bekerja pada 14 Februari 2024 dan diharapkan menyerahkan laporan sementara kepada Sekjen pada akhir Maret 2024, dengan laporan akhir diharapkan selesai pada akhir April 2024.

Tinjauan ini merupakan tanggapan atas permintaan yang dibuat oleh Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini awal tahun ini.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi gencar mengangkat isu Palestina, termasuk isu UNRWA terbaru, dengan negara-negara lain. Beberapa pekan terakhir, Retno menghadiri pertemuan tingkat menteri ASEAN, Uni Eropa, hingga pertemuan bilateral. Ia dikatakan mengimbau negara-negara UE agar tidak segera menyetop dana ke UNRWA.

“Dalam pertemuan dengan Uni Eropa, Menlu lagi dan lagi menyampaikan imbauan kepada negara-negara tersebut agar tidak segera menghentikan dukungan finansial bagi UNRWA, karena itu akan memperparah situasi kemanusiaan di Gaza,” kata jubir Kemlu. Ia mengacu pada pertemuan ASEAN-EU Ministerial Meeting pada 2 Februari dan pertemuan bilateral di sela-sela itu.

Selain itu, Iqbal mengatakan Retno terus berkomunikasi dengan Lazzarini selaku Komisioner Jenderal UNRWA, dan perwakilan Indonesia di PBB juga terus berkomunikasi dengan Guterres perihal UNRWA.

“Indonesia mendukung terbentuknya investigasi yang kredibel, komprehensif dan transparan guna membuktikan tuduhan tersebut. Jadi kita tunggu hasil dari verifikasi yang dilakuka oleh kantor Sekjen PBB,” ujarnya.

Pilihan Editor: Ditinggal Donor Utama, UNRWA dapat Tambahan Bantuan dari Spanyol

NABIILA AZZAHRA A.

Advertising
Advertising

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

47 menit lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

2 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

3 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

5 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

6 jam lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

21 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

22 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

22 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya