Kementerian Luar Negeri Jerman Mengecam Penjajahan Kembali Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Februari 2024 19:00 WIB

Seorang anak laki-laki mengecat wajahnya dan membawa bendera Palestina saat berdemonstrasi mendukung Palestina di Berlin, Jerman (23/7). Korban serangan Israel ke Gaza telah memakan korban 600 jiwa lebih. REUTERS/Steffi Loos

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengecam keras penjajahan kembali wilayah Gaza pada 29 Januari 2024. Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengecam keterlibatan unsur-unsur pemerintah Israel serta menolak pernyataan Tel Aviv mengenai penjajahan Gaza.

"Wacana-wacana mengenai pengusiran penduduk Palestina dari Gaza dan penjajahan kembali Gaza oleh Israel sepenuhnya tidak dapat diterima. Dalam konflik yang sedang berlangsung, hal ini turut memperburuk situasi dan secara jelas bertentangan dengan hukum internasional," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Jerman seperti disampaikan kantor Kedutaan Besar Jerman di Jakarta pada Senin, 5 Februari 2024.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berulang kali menegaskan warga Palestina tidak boleh diusir dari Gaza. Tidak boleh ada pendudukan atau penjajahan kembali Gaza maupun pengurangan wilayahnya. Ini juga merupakan sebuah posisi yang sangat didukung luas oleh masyarakat internasional.

Advertising
Advertising

"Saya mengingat hal ini menjadi konsensus mendasar dalam sejumlah pertemuan G-7. Tidak boleh ada solusi yang melangkaui kepala-kepala Palestina, karena Gaza adalah milik warga Palestina dan mereka harus dapat menentukan sendiri masa depan mereka. Hal-hal ini merupakan prasyarat dasar untuk perdamaian dan stabilitas yang kekal di kawasan
menuju solusi dua negara," kata Baerbock

Kementerian Luar Negeri Jerman menyebut barang siapa yang berpikir bahwa mereka dapat mewujudkan keamanan Israel melalui angan-angan pengusiran (warga Gaza). Maka orang itu jelas berada di jalan yang salah. Sebab solusi berkelanjutan atas konflik dengan melibatkan warga Palestina, yang hanya dapat diwujudkan melalui solusi dua negara, di mana ini sejalan pula dengan kepentingan Israel.

Gelombang unjuk rasa mengguncang sejumlah negara di Eropa yang menuntut genatan senjata segera di Jalur Gaza. Korban tewas terus naik hingga mencapai 27.365 orang. Sedikitnya 127 warga Palestina tewas dan 178 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir ketika Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung.

Demonstrasi terjadi di Prancis, Swiss, dan Jerman pada Sabtu, 3 Februari 2024. Ribuan demonstran menuntut agar segera diberlakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Protes terhadap serangan Israel ke Gaza yang berlangsung di Berlin diikuti sekitar 2 ribu demonstran. Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membawa spandukprotes yang di antaranya tertulis "Hentikan genosida di Gaza" dan "Jerman yang membayar, Israel yang mengebom".

Seorang pengunjuk rasa, David Kusel, mengecam situasi mengerikan di Gaza serta menuntut gencatan senjata segera, distribusi bantuan kepada rakyat Gaza, serta terwujudnya solusi dua negara. Ia turut mengecam tindakan Israel yang merintangi perdamaian melalui pendirian permukiman ilegalnya dan menyebut upaya untuk menghilangkan rakyat Palestina sebagai "kejahatan luar biasa".

PBB menyebut serbuan Israel menyebabkan 85 persen populasi Gaza terusir dari tempat tinggalnya. Sebanyak 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur, serta menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, serta obat-obatan yang akut. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Isarel melakukan 14 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza.

Pilihan editor: UNRWA Ingatkan Lebih Banyak Warga Gaza bisa Meninggal tanpa Air Bersih

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

50 menit lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

1 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

14 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

17 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

17 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

18 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

20 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

23 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

23 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya