UNRWA Ingatkan Lebih Banyak Warga Gaza bisa Meninggal tanpa Air Bersih

Senin, 5 Februari 2024 15:30 WIB

Anak laki-laki mengantre untuk mengisi air bersih di tenda kamp pengungsian dekat perbatasan dengan Mesir, di tengah konflik Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 11 Desember 2023. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA memperingatkan tanpa air bersih, akan lebih banyak warga Gaza yang meninggal karena penyakit dan kekurangan kebutuhan. UNRWA telah mengirimkan hampir 20 juta liter air kepada warga Gaza, namun jumlah itu masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan.

"Tanpa air bersih, lebih banyak orang akan meninggal karena kekurangan dan penyakit. Kondisinya tidak manusiawi. Orang-orang berjuang untuk bertahan hidup tanpa kebutuhan dasar apa pun,” demikian keterangan UNRWA pada Minggu, 4 Januari 2024 di media sosial X.



Gaza sedang berada di bawah pembombardiran dan pengepungan oleh Israel sejak Oktober 2023. Israel menerapkan blokade ketat yang menyulitkan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan dan obat-obatan untuk mencapai warga yang membutuhkan di wilayah kantong pesisir tersebut.


Serangan Israel telah menewaskan setidaknya 27.365 orang dan membuat 66.630 orang lainnya luka-luka di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Israel melancarkan operasi militer di sana setelah kelompok Hamas melakukan serangan lintas batas yang menewaskan 1.139 orang di Israel selatan.

Advertising
Advertising



Krisis air bersih di Gaza dirasakan oleh warga dari utara hingga selatan, termasuk oleh Fikri Rofiul Haq, WNI yang menjadi relawan kemanusiaan di Gaza. Dia menceritakan tidak semua air bersih aman untuk diminum karena banyak yang sudah tercemar bom. Bahkan dokter-dokter berkata air di sana kini banyak mengandung penyakit. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, Fikri mengatakan mereka membeli dari teman yang memiliki persediaan.

“Tapi kadang kala dia (teman) pasokan airnya habis dan obat-obatan juga seperti itu. Kami ke apotek, kadang obat - kadang enggak ada,” katanya kepada Tempo pada Selasa, 30 Januari.


Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina melaporkan pada Kamis, 25 Januari 2024, ada 66 persen warga Gaza menderita penyebaran penyakit yang menular lewat air seperti kolera, diare kronis, dan penyakit usus. Hal tersebut disebabkan kelangkaan air minum dan penutupan semua pabrik desalinasi air imbas dari agresi pendudukan Israel yang sedang berlangsung.

Sumber: aa.com | x.com

Pilihan editor: Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050


Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

2 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

12 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

13 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

14 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

16 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

19 jam lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

20 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

23 jam lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya