Krisis di Laut Merah, Korea Selatan Buat Empat Kapal Pengangkut Mobil

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Februari 2024 15:00 WIB

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya telah menyepakati kontrak dengan perusahaan kelautan milik negara untuk membangun dan menyewakan empat kapal pengangkut mobil. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan pasokan kapal pelayaran di tengah gangguan yang tengah berlangsung di Laut Merah.

“Kesepakatan ini diharapkan dapat mendukung ekspor mobil Korea Selatan dengan mengurangi kemacetan pengiriman mobil di tengah situasi Laut Merah dan kekurangan kapal pengangkut,” kata Menteri Kelautan Korea Selatan Kang Do-hyung, seperti yang dilaporkan Yonhap, Senin 5 Februari 2024.

Kang menuturkan bahwa kontrak tersebut dilatarbelakangi oleh terhambatnya impor mobil produksi dalam negeri akibat kekurangan operator global yang berkepanjangan di Laut Merah.

Berdasarkan kontrak tersebut, Korea Ocean Business Corp yang dikelola negara Korea Selatan akan membangun dan menyewakan empat kapal pengangkut mobil dan truk murni (PCTC) yang masing-masing berkapasitas 10.800 unit setara mobil (CEU) kepada Hyundai Glovis Co.

Diperkirakan pembangunan empat kapal pengangkut mobil dan truk murni tersebut selesai pada 2027.

Advertising
Advertising

Menurut rencana, kapal-kapal tersebut akan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan rendah karbon agar selaras dengan peraturan lingkungan hidup global.

Adapun pengiriman mobil buatan dalam negeri Korea Selatan ke luar negeri pada Januari lalu meningkat selama 19 bulan berturut-turut dengan kenaikan mencapai 24,8 persen menjadi 6,2 miliar atau sekitar Rp97,3 triliun.

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel. Serangan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang menjadi korban serangan Israel sejak 7 Oktober.

Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan udara gabungan Amerika Serikat dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah.

Pilihan Editor: AS Berencana Terus Menyerang Yaman, Houthi: Kami Tetap Bela Gaza!

ANTARA

Berita terkait

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

5 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

6 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

6 jam lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

11 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

12 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

14 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

15 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

16 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

18 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

19 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya