TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, ketika penasihat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan pada Minggu bahwa serangan lebih lanjut terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah akan terjadi.
Kedua negara merilis video dan foto operasi mereka pada Sabtu.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah militer AS menyerang kelompok yang didukung Teheran di Irak dan Suriah sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap pasukan AS di Yordania.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada NBC pada hari Minggu bahwa AS bermaksud untuk mengambil “tindakan tambahan untuk terus mengirimkan pesan yang jelas bahwa AS akan merespons ketika pasukan kami diserang.”
Serangan Sabtu di Yaman menghantam fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, peluncur dan kemampuan lain yang terkubur yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal Laut Merah, kata Pentagon, seraya menambahkan bahwa pihaknya menargetkan 13 lokasi.
Kelompok Houthi tidak mengumumkan adanya korban jiwa.
Namun, Houthi mengatakan bahwa serangan udara AS dan Inggris di barat daya Yaman menargetkan jaringan komunikasi.
“Pesawat agresi Amerika-Inggris menargetkan jaringan komunikasi di Kegubernuran Taiz dengan 11 serangan,” kata televisi Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi.
“Penggerebekan ini terfokus pada wilayah Al-Barah di Distrik Maqbanah, dan wilayah di Distrik Hayfan,” tambahnya.
Tidak ada rincian yang diberikan mengenai tingkat kerusakan akibat serangan tersebut, yang merupakan serangan pertama yang menargetkan jaringan komunikasi sejak dimulainya serangan AS-Inggris.
Serangan-serangan tersebut merupakan pukulan terbaru dalam konflik yang telah menyebar di Timur Tengah sejak 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, menyerbu Israel dari Jalur Gaza.
Kelompok-kelompok dukungan Teheran yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina telah memasuki konflik di seluruh wilayah termasuk kelompok Houthi yang berbasis di Yaman yang selain menembaki kapal-kapal di Laut Merah juga menembaki Israel sendiri.
Pendukung Houthi di ibu kota Yaman pada Minggu mengadakan parade militer untuk menunjukkan solidaritas terhadap Gaza dan sebagai protes atas serangan udara AS dan Inggris.
Iran sejauh ini menghindari peran langsung apa pun dalam konflik tersebut, meskipun mereka mendukung kelompok-kelompok seperti Houthi.
Pentagon mengatakan pihaknya tidak menginginkan perang dengan Iran dan tidak yakin Teheran juga menginginkan perang.
Seorang juru bicara Houthi mengatakan bahwa agresi AS dan Inggris lebih lanjut tidak akan mempengaruhi keputusan Yaman untuk menunjukkan dukungannya terhadap Gaza.
Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan Israel sejak 7 Oktober.
Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan udara gabungan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah.
Pilihan Editor: AS vs Yaman: 10 Drone Houthi Diserang Saat Hendak Diluncurkan
REUTERS | NBC