Irak Bantah AS Sudah Koordinasi Sebelum Lancarkan Serangan Udara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 4 Februari 2024 15:27 WIB

Drone milik Angkatan Darat Iran ditampilkan di Teheran, Iran, 22 Januari 2024. Selain itu ada pula drone Arash dan Bavar yang dikenal dengan kemampuan serangan jarak jauh dan presisinya, serta jet drone Karrar yang mampu melakukan berbagai misi intersepsi. Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Irak membantah bahwa Amerika Serikat sudah melakukan koordinasi sebelum melakukan serangan udara di wilayah Akashat dan Al-Qaim. Pesawat Amerika mengebom pangkalan Irak di dua wilayah ini serta lingkungan sipil di dekatnya, kata juru bicara pemerintah Irak Bassem Al-Awadi.

"Dengan melakukan hal tersebut, pemerintahan Amerika melakukan agresi baru terhadap kedaulatan Irak,” kata Kantor Berita Irak (INA) yang mengutip Awadi. “Agresi terang-terangan ini menyebabkan kematian 16 orang, termasuk warga sipil, dan 25 lainnya luka-luka, serta menimbulkan kerugian dan kerusakan pada bangunan tempat tinggal dan properti,” tambah juru bicara tersebut.

Dia menuduh pihak Amerika melakukan penipuan dengan mengumumkan koordinasi sebelumnya untuk melakukan agresi ini.

Amerika Serikat memulai serangan udara pada hari Jumat terhadap Pasukan Quds Pengawal Revolusi Islam Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Serangan pesawat tak berawak diluncurkan setelah tiga tentara Amerika tewas di Yordania.

Secara keseluruhan, lebih dari 85 sasaran ditembakkan dengan lebih dari 125 amunisi presisi, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan. Sebuah gudang senjata milik pasukan milisi Syiah Hashd al-Shaabi diserang Jumat malam dalam serangan AS di Irak barat, menurut sebuah posting Telegram yang berafiliasi dengan Gerakan Nujaba, sebuah kelompok milisi Syiah yang didukung Iran di Irak.

Advertising
Advertising

Usai serangan udara AS itu, Perdana Menteri Irak Mohammad Al-Sudani memerintahkan tiga hari berkabung pada hari Sabtu. “Perdana Menteri Al-Sudani telah mengumumkan berkabung umum selama tiga hari di seluruh departemen dan lembaga negara sebagai penghormatan kepada para martir angkatan bersenjata dan warga sipil yang kehilangan nyawa akibat serangan udara AS di wilayah Akashat dan Qa'im di wilayah tersebut. provinsi Anbar bagian barat,” demikian pernyataan dari kantor media perdana menteri.

“Sebagai protes terhadap agresi Amerika yang menargetkan situs militer dan sipil Irak, Kementerian Luar Negeri akan memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad, David Burger,” INA mengutip badan tersebut.

ANADOLU | TRT WORLD

Pilihan editor: Pilpres 2024, Media Asing Soroti Prabowo yang Masih Aktif Jadi Menhan

Berita terkait

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

5 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

6 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

9 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

9 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya