Serangan Udara AS di Irak Tewaskan 16 Orang, Termasuk Warga Sipil

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Februari 2024 20:30 WIB

Pasukan Komando Pusat AS melakukan operasi melawan Houthi yang didukung Iran dari lokasi yang dirahasiakan di Timur Tengah. (Foto File: CENTCOM)

TEMPO.CO, Jakarta - Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil, dan 25 orang terluka dalam serangan udara Amerika Serikat terhadap sasaran pro-Iran di Irak semalam. Hal ini diungkapkan kantor perdana menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, pada Sabtu 3 Februari 2024, seperti dilaporkan Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Irak mengutuk serangan tersebut sebagai “agresi baru terhadap kedaulatan Irak”. Baghdad juga menyangkal bahwa serangan tersebut dikoordinasikan oleh pemerintah Irak dengan Washington.

“Ini adalah kebohongan”.

Kehadiran koalisi militer pimpinan Amerika di wilayah tersebut “telah menjadi alasan untuk mengancam keamanan dan stabilitas di Irak dan menjadi pembenaran untuk melibatkan Irak dalam konflik regional dan internasional”, tambah pernyataan itu.

Militer AS pada Jumat malam melakukan serangan pertama yang menurut para pejabat AS akan menjadi respons “bertingkat” terhadap serangan Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya di Suriah dan Irak, kata pejabat pertahanan AS kepada Al Arabiya English.

Advertising
Advertising

Komando Pusat Amerika Serikat mengatakan pasukannya melakukan serangan udara di Irak dan Suriah terhadap Pasukan Korps Quds Garda Revolusi Islam (IRGC-QF) Iran dan kelompok milisi yang berafiliasi.

“Pasukan militer AS menyerang lebih dari 85 sasaran, dengan banyak pesawat termasuk pembom jarak jauh yang diterbangkan dari Amerika Serikat. Serangan udara tersebut menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi,” kata Letnan Jenderal Douglas Sims, direktur Kepala Staf Gabungan (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan.

Fasilitas yang diserang termasuk gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi yang didukung Iran. Roket, rudal dan penyimpanan kendaraan udara tak berawak, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi keduanya juga terkena serangan.

Ke-85 sasaran tersebut berada di tujuh lokasi berbeda, tiga di Irak dan empat di Suriah, kata seorang pejabat AS kepada wartawan melalui panggilan telepon. Seluruh operasi memakan waktu sekitar 30 menit, kata pejabat itu. Pembom B-1 diterbangkan dari AS dan digunakan bersama jet tempur CENTCOM.

Tidak ada serangan yang dilakukan di Iran, yang oleh pemerintahan Biden disalahkan atas serangan terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut.

Pilihan Editor: Irak Kutuk Serangan AS sebagai Pelanggaran Kedaulatan

REUTERS

Berita terkait

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

45 menit lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

4 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

6 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

11 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

13 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

15 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

16 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya