Menteri Pertahanan Cina Pastikan Siap Kerja Sama dengan Rusia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 Februari 2024 20:00 WIB

Personil militer Rusia dan China berkendara dengan bendera nasional Rusia (tengah) dan bendera angkatan bersenjata Rusia (kiri) dan China (kanan) setelah latihan Vostok-2018 di Rusia timur, 13 September 2018. Latihan gabungan Rusia-Cina-Mongolia digambarkan sebagai yang terbesar dalam sejarah modern Rusia.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Cina Dong Jun mengutarakan pada Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu bahwa Cina siap bekerja sama dengan Moskow. Sebab Beijing berusaha menjaga perdamaian di seluruh dunia. Itu adalah ucapan Dong yang pertama disampaikan secara terbuka sejak terpilih menjadi menteri pada tahun lalu.

Menurut Dong, Cina dan Rusia harus memperdalam kerja sama dan menjawab tantangan dunia. Pertemuan Dong dan Shoigu berbicara lewat video call pada Rabu, 31 Januari 2024.

“Kami mendukung Anda dalam masalah Ukraina walau kenyataannya Amerika Serikat dan Uni Eropa terus menekan Cina. Janji Beijing tidak akan berubah atau mengabaikan kebijakan yang sudah kami putuskan perihal ini meski diancam akan dijatuhi lebih banyak sanksi,” kata Dong.

Advertising
Advertising

Saat ini, Cina merasa mendapat dukungan yang kuat dari Rusia dalam masalah Taiwan serta permasalahan lainnya yang menjadi kepentingan Beijing. Bagi Dong, Cina dan Rusia adalah dua negara penting di dunia sehingga harus bisa menjawab segala tantangan global.

“Amerika Serikat selalu mengincar Rusia dan Cina. Amerika Serikat selalu berusaha mempertahankan hegemoninya di dunia, namun sejarah dan kenyataan membuktikan kalau hegemoni itu pasti gagal,” kata Dong.

Menteri Pertahanan Shoigu setuju bahwa tidak seperti negara-negara Barat, Rusia dan Cina sama-sama tidak membuat blok-blok militer dan kerja sama militer kedua negara tidak dilangsungkan untuk melawan negara-negara ketiga. Hubungan Rusia dan Cina saat ini dalam bidang militer terus berkembang di semua aspek. Kedua negara pun berusaha mempererat kerja sama yang produktif.

Posisi Cina dalam perang Ukraina telah menempatkan Beijing berselisih dengan Amerika Serikat, di mana beberapa pejabat tinggi di Amerika Serikat menuding Beijing secara aktif mendukung Moskow ketimbang menjaga netralitas. Beijing sebaliknya menyalahkan perluasan yang dilakukan NATO di Eropa sehingga mendorong terjadinya perang Ukraina. Cina pun mengecam penjatuhan sanksi sepihak oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya sebagai alat untuk memberikan tekanan geopolitik.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: USAID dan Kementerian Tenaga Kerja Luncurkan Program Pelatihan untuk Pengangguran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

12 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

14 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

19 jam lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

20 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

20 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

1 hari lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Melalui penguatan kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES)

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya