Rusia Desak Penyelidikan atas Tuduhan terhadap Staf UNRWA Sebelum Penghentian Dana

Rabu, 31 Januari 2024 13:30 WIB

Menlu Retno Marsudi (kanan) mendampingi Menlu Rusia Sergey Lavrov menandatangani buku tamu sebelum pertemuan trilateral Indonesia, China, dan Rusia di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa, 30 Januari 2024 mendesak penyelidikan atas tuduhan Israel terhadap badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sebelum menangguhkan dana bagi organisasi tersebut.

Israel menuding 12 staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Beberapa negara donor telah menyetop pendanaan mereka untuk UNRWA, yang sumber dukungannya menyokong dua juta lebih masyarakat Gaza, setelah adanya tuduhan dari Israel.

Israel mengatakan sebanyak 12 orang dari 13 ribu staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera ratusan lainnya tersebut.

Sekretaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB (OIOS), otoritas investigasi tertinggi dalam sistem PBB, telah menyelidiki masalah ini.

Berbicara pada konferensi pers di Moskow setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Gambia Mamadou Tangara, Lavrov menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai “hukuman kolektif yang dilarang oleh hukum kemanusiaan internasional.”

“Jika ada tuduhan seperti itu, kita harus meluruskannya,” kata dia. “Sejak awal, kami mengutuk serangan teroris pada 7 Oktober dan dengan jelas mengatakan bahwa terorisme dalam bentuk apa pun harus dilawan dengan cara yang tidak melanggar hukum humaniter internasional.”

Namun menteri Rusia itu menambahkan, “Apa yang terjadi dan sedang terjadi (di Gaza) adalah hukuman kolektif, dilarang dalam hukum humaniter internasional.”

Lavrov mengatakan jika penyelidikan dilakukan maka akan diketahui fakta apakah tuduhan Israel mempunyai dasar. “Tetapi jika penyelidikan dibatalkan, dan sebaliknya akan ada hukuman kolektif terhadap UNRWA dan mereka yang diberikan bantuan, maka saya yakin ini adalah keputusan yang salah,” ujarnya.

Dia berharap manajemen PBB akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini ketika menjalin kontak dengan perwakilan Israel.

UNRWA didirikan pada 1949 untuk melayani pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon. Organisasi ini terlibat dalam pendidikan dasar dan kejuruan, layanan kesehatan dasar, bantuan dan layanan sosial, perbaikan infrastruktur dan kamp, serta tanggap darurat.

Pilihan Editor: Dana Disetop Barat, UNRWA Berhenti Beroperasi di Gaza Akhir Februari

ANADOLU | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

3 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

4 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

6 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

9 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

10 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

12 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

13 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

14 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

15 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

16 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya