Finlandia Gelar Pilpres di Tengah Ketegangan dengan Rusia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Januari 2024 16:01 WIB

Kandidat Presiden Finlandia menghadiri debat selama Educa Fair di Helsinki, Finlandia 27 Januari 2024. Mikko Stig/Lehtikuva/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rakyat Finlandia pergi ke tempat pemungutan suara pada Minggu 28 Januari 2024 untuk memilih presiden baru. Sebuah jabatan yang semakin penting menyusul meningkatnya ketegangan dengan negara tetangganya, Rusia, sejak invasi Ukraina.

Meskipun kekuasaan presiden terbatas, kepala negara – yang juga bertindak sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Finlandia – membantu mengarahkan kebijakan luar negeri bekerja sama dengan pemerintah. Ini berarti perubahan lanskap geopolitik di Eropa akan menjadi perhatian utama bagi pemenang.

Dua politisi terkemuka memimpin sembilan kandidat: mantan perdana menteri konservatif Alexander Stubb, dan mantan menteri luar negeri Pekka Haavisto dari Partai Hijau yang mencalonkan diri sebagai calon independen.

Tepat di belakang kandidat terdepan adalah kandidat sayap kanan dari Partai Finlandia, Jussi Halla-aho, yang diyakini para ahli juga bisa lolos ke putaran kedua.

Pemungutan suara dibuka pada pukul 9 pagi waktu setempat dan ditutup pada pukul 8 malam.

Advertising
Advertising

Hubungan antara Moskow dan Helsinki memburuk setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, yang mendorong Finlandia untuk menghentikan ketidaksejajaran militer selama beberapa dekade dan bergabung dengan NATO pada April 2023.

Rusia, yang berbatasan dengan Finlandia sepanjang 1.340 kilometer, dengan cepat memperingatkan mengenai “tindakan penanggulangan”.

INDEPENDEN DAN SEKUTU

Beberapa bulan kemudian, pada Agustus 2023, Finlandia menyaksikan masuknya migran yang masuk melalui perbatasan timurnya tanpa visa.

Helsinki mengklaim Moskow mendorong para migran dalam serangan hibrida untuk mengacaukan stabilitasnya, dan Finlandia menutup perbatasan timurnya pada November.

“Sekarang kita berada dalam situasi di mana Rusia dan khususnya Vladimir Putin menggunakan manusia sebagai senjata,” kata Stubb pada Kamis malam dalam debat terakhir yang disiarkan televisi.

“Ini masalah migran, tindakan yang kejam dan sinis. Dan dalam hal ini kita harus mengutamakan keamanan Finlandia,” tambahnya.

Saingan utamanya, Haavisto, menekankan bahwa Finlandia harus "mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Rusia bahwa hal ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus".

Pada periode pasca-Perang Dingin, Helsinki memelihara hubungan baik dengan Moskow.

Presiden petahana Sauli Niinisto – yang mengundurkan diri setelah menjalani dua masa jabatan enam tahun – pernah membanggakan dirinya atas kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum menjadi salah satu pengkritiknya yang paling tajam.

<!--more-->

PANDANGAN SERUPA

Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran publik Yle menempatkan Stubb memimpin pada putaran pertama dengan 27 persen suara, Haavisto di tempat kedua dengan 23 persen dan Halla-aho dengan 18 persen suara.

Stubb adalah perdana menteri Finlandia antara 2014 dan 2015, sementara Pekka Haavisto telah memegang beberapa jabatan menteri.

“Latar belakang dan nilai-nilai mereka… dipandang cukup berbeda karena Alex lebih mewakili sayap kanan dan Haavisto dari kiri,” kata Tuomas Forsberg, profesor kebijakan luar negeri di Universitas Tampere.

“Bahkan jika Haavisto mencoba menggarisbawahi bahwa tidak ada warna merah dalam dirinya, dia telah mengambil jalan tengah sebagai seorang Hijau,” ujar Forsberg.

Dalam putaran pemungutan suara kedua antara keduanya – yang akan diadakan pada 11 Februari kecuali jika seorang kandidat memperoleh lebih dari 50 persen – perdebatan pemilu bisa menjadi penentu, kata Forsberg.

Pilihan Editor: Enam Negara Eropa Ikut Setop Dana Bantuan ke Badan Pengungsi Palestina

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

6 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

6 jam lalu

Ketua NATO Jens Stoltenberg Buka Suara soal Penembakan Perdana Menteri Slovakia

Jens Stoltenberg mengaku terkejut atas penembakan PM Slovakia Robert Fico. Keduanya pernah menjadi rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

18 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

1 hari lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya