Sidang HAM PBB Soroti Perlakuan Cina ke Minoritas Muslim Uyghur

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 23 Januari 2024 18:00 WIB

Umat muslim yang tergabung dalam Aceh Solidaritas Untuk Muslim Uyghur (ASUMU) membentang poster dan spanduk saat menggelar aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat, 21 Desember 2018. Pemerintah Cina sudah mengakui menahan sejumlah orang yang disebutnya sebagai upaya mencegah terorisme. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menjadi sorotan atas catatan hak asasi manusianya pada pertemuan penting Dewan HAM PBB di Jenewa, Selasa, 23 Januari 2023, dengan negara-negara Barat menyerukan lebih banyak perlindungan bagi warga minoritas Muslim Uyghur di Xinjiang dan kebebasan lebih besar di Hong Kong. Beijing sendiri mengatakan pihaknya telah mencapai kemajuan bersejarah.

Tinjauan PBB di Jenewa ini adalah yang pertama sejak badan hak asasi manusia global tersebut merilis sebuah laporan pada 2022 yang menyatakan bahwa penahanan warga Uyghur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang, mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Beijing menyangkal adanya pelanggaran apa pun.

Cina telah melobi negara-negara non-Barat untuk memuji catatan hak asasi manusianya menjelang pertemuan tersebut dengan mengirimkan memo kepada utusannya dalam beberapa pekan terakhir, kata para diplomat kepada Reuters.

Misi diplomatik Cina tidak mengomentari laporan lobi tersebut. Delegasi Cina di PBB Jenewa mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mencapai kemajuan sejak tinjauan terakhir PBB pada 2018, dan mengatakan bahwa mereka telah mengangkat hampir 100 juta orang keluar dari kemiskinan.

“Kami memulai jalur pembangunan hak asasi manusia yang sejalan dengan tren zaman dan sesuai dengan kondisi nasional Cina dan mencetak pencapaian bersejarah dalam proses ini,” kata Duta Besar Chen Xu pada pertemuan tersebut.

Sekitar 163 negara dijadwalkan untuk berbicara pada sesi hari Selasa dan masing-masing negara hanya mempunyai waktu 45 detik untuk berbicara.

Banyak negara memuji upaya Cina dalam bidang hak asasi manusia, termasuk Ethiopia dan Kamerun. Negara-negara Barat menyampaikan kekhawatirannya termasuk Jerman, yang menyebut adanya pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Tibet, serta Kanada yang menyerukan Cina mencabut undang-undang keamanan nasional Hong Kong yang kontroversial.

Eric Chan, kepala pemerintahan Hong Kong, memuji undang-undang tersebut.

Advertising
Advertising

“Hari-hari kekacauan dan ketakutan sosial kini telah berakhir. Stabilitas serta hukum dan ketertiban telah dipulihkan dan kota kita kembali ke jalurnya,” katanya pada pertemuan PBB.

Sarah Brooks dari Amnesty International mengatakan pertemuan itu berisiko menjadi "daun ara" bagi Cina dan negara-negara yang menjalin hubungan lebih dekat dengan Beijing.

Sebuah protes direncanakan pada Selasa malam di luar gedung PBB yang dihadiri aktivis Tibet, Uyghur dan Hong Kong serta pembangkang Cina.

REUTERS

Pilihan Editor Israel Usulkan Gencatan Senjata 2 Bulan untuk Bebaskan Sandera, Reaksi Hamas?

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

18 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

23 jam lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

1 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

1 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

3 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya