Elon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 Januari 2024 09:28 WIB

Elom Musk kunjungan pribadi ke Auschwitz-Birkenau bersama Ketua Asosiasi Yahudi Eropa (EJA) Rabbi Menachem Margolin, Ben Shapiro dan penyintas Holocaust Gidon Lev di Oswiecim, Polandia 22 Januari 2024. European Jewish Association/Yoav Dudkevitch/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bos media sosial X, dulu Twitter, Elon Musk, mengunjungi lokasi kamp kematian kaum Yahudi era Perang Dunia II di Auschwitz, Polandia.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah kritik keras terhadap cara X menangani postingan antisemit. Kunjungan ini juga hanya beberapa minggu setelah Musk meminta maaf karena mendukung teori konspirasi antisemit.

Para pemimpin terkemuka Yahudi menyerukan agar Musk melihat sendiri salah satu situs paling simbolis Holocaust.Dia juga dijadwalkan membahas antisemitisme online pada konferensi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Eropa (EJA).

Nazi Jerman membunuh sedikitnya 1,1 juta orang di kamp kematian Auschwitz di wilayah pendudukan Polandia selama Perang Dunia Kedua. Hampir satu juta orang adalah orang Yahudi. Museum mencatat lebih dari 200 ribu adalah anak-anak dan remaja.

Musk meletakkan karangan bunga dan berpartisipasi dalam upacara peringatan, termasuk menyalakan lilin, selama kunjungan pribadi ke lokasi tersebut. Foto menunjukkan dia di sana dengan putranya di pundaknya dan berdiri di samping Gidon Lev yang selamat dari Holocaust.

Advertising
Advertising

Turut hadir bersamanya adalah Ben Saphiro, aktivis Yahudi Amerika Serikat pro-Israel. Saphiro kerap melontarkan pernyataan kebencian terhadap warga Palestina, yang wilayahnya kini berada di bawah pendudukan Israel.

Pengiklan Pergi

Sebagai akibat dari perselisihan atas persetujuan Musk yang antusias terhadap postingan antisemit, Apple, Disney, dan IBM menghentikan sementara iklan di X.

Sebagai tanggapan, Musk menuduh pengiklan berusaha "memeras" dia dan menggunakan bahasa yang penuh sumpah serapah untuk mengungkapkan rasa jijiknya atas tindakan mereka.

Bos Tesla, yang mengambil alih platform tersebut pada Oktober 2022, menghadapi tuduhan antisemitisme pada November ketika dia menjawab, "Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya" pada postingan di X yang membuat klaim palsu bahwa komunitas Yahudi mendorong kebencian terhadap orang kulit putih.

Gedung Putih segera mengecam postingannya, yang memicu kemarahan dunia maya.

Musk mengatakan dukungan tersebut adalah sebuah kesalahan, dan menggambarkannya sebagai "salah satu hal paling bodoh" yang pernah dia lakukan pada platform tersebut.

Kemudian pada November, Musk bergabung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam tur ke kibbutz Kfar Aza yang menjadi sasaran Hamas sebagai bagian dari serangan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.140 orang dan sekitar 240 orang disandera kembali ke Gaza.

Israel kemudian membalas serangan itu dengan memborbardir Gaza selama 108 hari terakhir. Lebih dari 25.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas. Sebanyak 7.000 warga lainnya masih terjebak di abwah reruntuhan bangunan yang dibom Israel. Sementara lebih dari 60 warga terluka.

Hari ini, tokoh politik senior dari negara-negara Eropa dan Musk akan bertemu di Krakow, Polandia "untuk membahas dan mencari solusi terhadap meningkatnya antisemitisme yang mempengaruhi Eropa," kata EJA.

“Tren yang meresahkan ini” telah meningkat sejak perang di Gaza, katanya.

Memorial dan Museum Auschwitz-Birkenau sebelumnya mengkritik X.

Pada Agustus, museum mengkritik platform tersebut setelah awalnya gagal menghapus postingan yang menyangkal Holocaust, dengan mengatakan bahwa platform tersebut tidak melanggar aturannya.

Postingan ofensif tersebut merupakan balasan dari museum tentang seorang gadis Yahudi berusia tiga tahun yang dibunuh di kamar gas kamp.

Postingan tersebut menyebut kematiannya sebagai "dongeng" dan menggunakan kiasan antisemit.

Menurut postingan di X oleh museum, mereka telah melaporkan balasan yang menyinggung tetapi menerima tanggapan yang mengatakan bahwa setelah melihat "informasi yang tersedia", platform tersebut memutuskan tidak ada aturan yang dilanggar.

Tanggapan awal terhadap keluhan museum, menurut X, disebabkan oleh kesalahan pada peninjauan pertama - kemudian ditingkatkan dan dihapus pada peninjauan kedua.

Kebijakan X menyatakan bahwa penolakan Holocaust dilarang.

Pilihan Editor: Media Sosial X Tutup Akun Sejumlah Jurnalis Pengkritik Elon Musk dan Israel

REUTERS

Berita terkait

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

25 menit lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

40 menit lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

9 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

9 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

10 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

1 hari lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya