Keluarga Mendesak Pemerintah Israel Segera Bebaskan Sandera dari Hamas

Senin, 22 Januari 2024 20:30 WIB

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga para sandera Hamas melakukan protes dengan menyerbu sidang komite parlemen Israel di Kota Yerusalem pada Senin, 22 Januari 2024 untuk menuntut parlemen agar melakukan upaya lebih keras dalam membebaskan para sandera. Salah satu keluarga sandera adalah seorang perempuan yang membawa foto tiga anggota keluarganya.

“Satu saja (dari tiga anggota keluarga) yang saya ingin dia kembali dalam keadaan hidup, satu dari tiga!” seru wanita tersebut setelah menerobos diskusi Komite Keuangan Knesset.


Keluarga sandera lainnya, yang mengenakan kaus hitam, mengacungkan tanda bertuliskan “Anda tidak akan duduk di sini sementara mereka mati di sana.” Para keluarga sandera lantas berteriak, “Lepaskan mereka sekarang, sekarang, sekarang!”


Kelompok Hamas awalnya menyandera 253 orang dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023. Menurut Israel seperti dikutip Times of Israel, sekarang tersisa 132 sandera yang belum dibebaskan, sementara yang lain telah dipulangkan selama gencatan sementara pada November 2023. Sebanyak 28 orang sandera dikatakan tewas saat masih disandera.

Advertising
Advertising


Amerika Serikat, Qatar dan Mesir sedang kesulitan menjembatani permintaan Israel dan Hamas. Israel ingin menumpas kelompok Hamas, sementara Hamas menuntut Israel membebaskan ribuan tahanan Palestina dari penjara, termasuk beberapa milisi senior.


Petugas keamanan parlemen yang biasanya mengusir pengunjuk rasa, hanya diam ketika keributan terjadi di Komite Keuangan Knesset. Ketua panel Moshe Gafni, yang juga merupakan ketua partai Yahudi ultra-Ortodoks Taurat Yudaisme Bersatu dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, berdiri dan menghentikan pertemuan yang sedang berlangsung. Dia berupaya menenangkan para keluarga sandera yang protes.



“Menebus tawanan adalah ajaran paling penting dalam Yudaisme, terutama dalam hal ini, di mana ada urgensi untuk melestarikan kehidupan. Mundur dari koalisi tidak akan menghasilkan apa-apa,” kata Gafni.


Netanyahu pada Minggu, 21 Januari 2024, menolak syarat yang diajukan Hamas yakni agar perang diakhiri, tahanan warga Palestina dibebaskan, Israel mundur sepenuhnya dari Gaza dan membiarkan Hamas kembali berkuasa di wilayah kantong tersebut.


Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menuntut agar Perdana Menteri Netanyahu dengan jelas menyatakan bahwa tidak akan meninggalkan warga sipil, tentara, dan orang lain yang diculik dalam bencana Oktober 2023.



“Jika perdana menteri memutuskan mengorbankan para sandera, maka dia harus menunjukkan kepemimpinannya dan secara jujur menyatakan posisinya kepada masyarakat Israel,” demikian pernyataan forum itu.



Unjuk rasa di depan rumah Netanyahu
Sebelumnya, keluarga para sandera juga sempat berunjuk rasa pada Minggu sore, 21 Januari 2024, di depan rumah Perdana Menteri Netanyahu di Jalan Azza, Yerusalem. Mereka mendesak upaya pembebasan segera.

Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, yang berusaha meminta pertanggungjawaban pemerintah namun juga tidak ingin mengecam pemerintah secara langsung. Para demonstran berkerumun, melambai-lambaikan poster dengan wajah dan nama orang-orang yang masih disandera Hamas, sambil berteriak: “Kabinet bertanggung jawab atas nyawa para sandera!”



Usai orasi, keluarga para sandera mendirikan tenda di area sekitar rumah Netanyahu. Menurut juru bicara forum, Haim Rubinstein, mereka berniat tinggal di tenda sampai perdana menteri menyetujui kesepakatan untuk mengembalikan para sandera. Di samping tenda terdapat poster yang menyerukan pembebasan para sandera. Salah satu tulisan di tengah berbunyi: “Kami mencintai anak-anak kami lebih dari kami membenci Hamas.”


TIMES OF ISRAEL | REUTERS

Pilihan editor: Minoritas Muslim di India Akan Bangun Masjid di Kota Ayodhya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

48 menit lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

4 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

5 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

5 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

7 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

7 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

8 jam lalu

Bantuan Indomie ke Gaza Dicegat dan Diinjak-injak Warga Ekstremis Israel

Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Jalur Gaza di antaranya berupa Indomie, ditahan dan diinjak-injak warga ekstrimis Israel

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

15 jam lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya