Cina dan Filipina Sepakat Menangani Insiden di Laut Cina Selatan dengan Tenang

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 18 Januari 2024 13:34 WIB

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dan Filipina sepakat untuk meningkatkan mekanisme komunikasi maritim di Laut Cina Selatan dan menangani insiden di wilayah laut tersebut dengan tenang melalui diplomasi. Hal tersebut disetujui pada pertemuan Mekanisme Konsultasi Bilateral Filipina-Cina ke-8 di Laut Cina Selatan di Shanghai, Cina pada Rabu, 17 Januari 2024.

Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Ma. Theresa P. Lazaro dan Asisten Menteri Luar Negeri Cina Nong Rong sebagai perwakilan masing-masing negara berdiskusi untuk meredakan ketegangan di Laut Cina Selatan.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua belah pihak menegaskan kembali bahwa sengketa Laut Cina Selatan “bukanlah keseluruhan hubungan bilateral,” kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu malam.

Beijing dan Manila telah banyak berkonfrontasi selama beberapa bulan terakhir di Laut Cina Selatan yang disengketakan, dengan saling melemparkan tuduhan provokasi konflik di jalur perairan yang strategis itu. Terakhir adalah tuduhan bahwa Cina menabrak sebuah kapal bulan lalu yang membawa kepala staf angkatan bersenjata Filipina. Cina mengatakan operasinya “profesional, masuk akal dan legal”.

Cina mengklaim hampir seluruh jalur perdagangan kapal Laut Cina Selatan. Wilayah yang diklaim bertumpang-tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.

Filipina dan Cina juga mengatakan bakal menghindari eskalasi ketegangan termasuk di Beting Thomas Kedua, wilayah pulau kecil yang diperebutkan di Laut Cina Selatan. Cina menyebut atol tersebut dengan julukan Ren’ai Jiao, sementara Filipina menyebutnya Beting Ayungin. Letaknya di Kepulauan Spratly, 105 mil laut atau 194 km sebelah barat Palawan, Filipina.

“Kedua belah pihak menyampaikan posisi masing-masing perihal Beting Ayungin dan saling meyakinkan akan komitmen bersama untuk menghindari eskalasi ketegangan,” demikian pernyataan Filipina.

Kedua pejabat perwakilan Filipina dan Cina percaya “menjaga komunikasi dan dialog sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas maritim”, kata kementerian luar negeri Cina.

Mekanisme komunikasi maritim yang ingin ditingkatkan kedua negara termasuk komunikasi antara kementerian luar negeri dan penjaga pantai kedua negara. Selain itu, kedua negara setuju untuk memulai pembicaraan mengenai kemungkinan pertukaran ilmuwan dalam bidang penelitian ilmiah kelautan.

Ketegangan antara dua negara bukan hanya menyangkut Laut Cina Selatan. Baru saja Cina memanggil duta besar dari Filipina pada Selasa dan memperingatkan negara tersebut untuk “tidak bermain api” setelah Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Taiwan Lai Ching-te atas kemenangan pemilunya pada Sabtu lalu.

Pernyataan Cina, yang disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning, tidak disambut baik oleh Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro. Dia menuduh Mao menghina Marcos dan mengutarakan “pembicaraan yang rendah dan tidak berguna.”

Cina menuntut pihak Filipina dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip Satu Cina. Filipina pun menegaskan kembali bahwa mereka mematuhi kebijakan Satu Cina dan akan terus menerapkannya, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina.

REUTERS

Pilihan Editor: Media: Menteri Transportasi Singapura Didakwa di Pengadilan dalam Kasus Korupsi

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

6 jam lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

10 jam lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

11 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

16 jam lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

20 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

1 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya