Volodymyr Zelensky Cari Alasan Mengapa Gagal Rapat dengan Perdana Menteri Cina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Januari 2024 14:30 WIB

Presiden Volodymyr Zelensky.[Kyiv Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu, 17 Januari 2024, mengklaim dia tidak benar-benar bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang dalam acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Kota Davos pada pekan ini. Klarifikasi itu disampaikan di tengah derasnya pemberitaan media yang mewartakan kalau Li menolak memenuhi permintaan Zelensky agar mau rapat dengannya di sela acara WEF.

Zelensky dalam klarifikasinya mengatakan kalau Li bukan orang yang mengambil keputusan di Cina. Jabatannya tidak cukup tinggi untuk rapat dengannya.

“Saat itu ada Perdana Menteri Cina, lalu perdana menteri kami pun hendak rapat dengannya (Li). Saya pun ingin melakukan pertemuan pemimpin Cina tersebut. Sejauh yang saya tahu, di Cina itu Xi Jinping yang membuat berbagai keputusan. Di Ukraina, saya yang membuat keputusan. Saya tidak butuh hal yang hanya bersifat dialog. Saya butuh keputusan penting dari para pemimpin yang mengambil keputusan,” kata Zelensky.

Advertising
Advertising

Ucapan itu disampaikan Zelensky di tengah laporan media yang seolah menyiratkan Presiden Ukraina tersebut ingin bertemu Perdana Menteri Li di forum tersebut. Namun permintaannya tidak dikabulkan Beijing. Sampai berita ini diturunkan, Beijing belum berkomentar soal kemungkinan rapat antara pejabat tinggi di Pemerintah Cina dengan Zelensky.

Sehari sebelumnya, Politico mewartakan Cina telah mengesampingkan segala bentuk pertemuan diplomatik dengan Ukraina di WEF atas permintaan Rusia. Seorang pejabat senior di Pemerintah Amerika Serikat mengatakan Beijing telah menolak permintaan Kyev untuk duduk bersama dalam sejumlah kesempatan di Swiss (WEF).

Sumber lain dari Pemerintah Ukraina mengatakan tidak ada pertemuan antara Zelensky dan Li, kendati Zelensky pernah merencanakan untuk bertemu dengannya. Sebelumnya menjelang acara WEF, Kepala Adeministrasi Presiden Zelensky, Andrey Yermak, menyatakan pembicaraan dengan Cina akan sangat penting untuk mempromosikan apa yang disebut Kyev rencana perdamaian.

Rencana perdamaian yang digembar-gemborkan Presiden Zelensky kepada mitra-mitra Ukraina sekitar setahun lalu, memuat 10 poin kontroversi, yang salah satunya menuntut ganti rugi dari Rusia. Moskow menolak daftar yang termaktub dalam rencana perdamaian itu dengan menyebutnya sebuah skema yang absurd dan aksi publikasi oleh Kyev.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Ucapkan Selamat ke Presiden Baru Taiwan, Cina Panggil Duta Besar Filipina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

10 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

18 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

20 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

21 jam lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

1 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

2 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya