Profil Lai Ching-te, Presiden Taiwan yang Memenangi Pemilu 2024

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 16 Januari 2024 09:00 WIB

Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan dan kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa memberikan suaranya di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden dan parlemen di Tainan, Taiwan 13 Januari 2024. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta -Lai Ching-te berhasil terpilih sebagai presiden Taiwan dalam pemilu yang digelar Sabtu, 13 Januari 2024. Lai yang berasal dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menang dengan suara yang cukup besar yakni mencapai 40,5 persen. Ia menggandeng Hsiao Bi-Khim yang merupakan eks utusan diplomatik Taiwan untuk Amerika Serikat sebagai wakil presiden.

Mengutip Anadolu Agency, Lai berhasil mengungguli lawannya yakni Hou Yu-ih dari Partai Kuomintang dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP). Hou dan Ko masing-masing memperoleh 33,46 persen dan 26,44 persen suara.

Meski begitu, Lai Ching-te mungkin akan menghadapi tugas terberatnya karena harus menghadapi kemarahan Cina yang telah berulang kali mengecamnya sebagai orang yang berbahaya. Lantas, seperti apa sosok Lai Ching Te? Simak profil lengkapnya berikut ini.

Profil Lai Ching Te Presiden Baru Taiwan

Lai Ching-te lahir pada 6 Oktober 1959 di Distrik Wanli Kota New Taipei. Sebelum terpilih sebagai Presiden Taiwan, Lai adalah wakil presiden Taiwan masa jabatan ke-15. Ia merupakan putra seorang penambang batu bara.

Saat berusia 2 tahun, ayahnya meninggal karena keracunan karbon monoksida di sebuah tambang di Wanli. Ibunya membesarkan dia dan kelima saudaranya sendirian. Pada tahun 1986, Lai menikah dengan istrinya, Wu Mei-ju. Dari pernikahannya itu, Lai dikaruniai dua orang anak.

Advertising
Advertising

Lai memiliki riwayat pendidikan yang cemerlang. Ia mengenyam pendidikan di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Universitas Nasional Taiwan dan berhasil mendapatkan gelar BS. Lai kemudian lanjut menyelesaikan Program Pasca Sarjana Ilmu Kedokteran di Universitas Nasional Cheng Kung.

Tak sampai di situ saja, Lai kemudian memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat dari Universitas Harvard. Pendidikannya di Harvard menjadikannya salah satu dari sedikit dokter di Taiwan yang memiliki keahlian rehabilitasi, perawatan klinis, dan kesehatan masyarakat.

Karir Politik Lai Ching Te

Lai Ching-te mulai terjun ke politik pada tahun 1994 ketika ia menjadi kepala residen di Rumah Sakit Universitas Nasional Cheng Kung. Saat itu Taiwan mengadakan pemilihan langsung gubernur provinsi Taiwan yang pertama. Lai memulai keterlibatannya dalam urusan masyarakat sebagai ketua asosiasi dokter Tainan yang mendukung Chen Ting-nan (), calon gubernur dari Partai Progresif Demokrat (DPP).

Selama Krisis Selat Taiwan tahun 1996, Dr. Lai memutuskan melepaskan karir medisnya untuk memasuki dunia politik. Dalam pemilihan perwakilan Majelis Nasional tahun itu, dia adalah peraih suara terbanyak dari Kota Tainan, dan dia memulai misi bersejarah untuk membubarkan Majelis Nasional.

Pada tahun 1998, Lai terpilih menjadi anggota Legislatif Yuan yang mewakili Kota Tainan. Dengan memanfaatkan keahlian medisnya, ia memainkan peran dinamis dalam Komite Kesejahteraan Sosial dan Kebersihan Lingkungan sambil menangani lebih dari 100.000 permasalahan lokal. Ia pun berhasil terpilih menjadi anggota legislatif selama empat periode berturut-turut (1999-2010).

Selama masa jabatan legislatifnya, Lai dinobatkan sebagai "Legislator Terbaik" oleh Citizen Congress Watch. Ia pun pernah ditugaskan untuk memimpin delegasi ke Jepang dan Amerika Serikat untuk melakukan diplomasi parlemen.

Pada tahun 2010, Kabupaten Tainan dan Kota Tainan digabung menjadi Kotamadya Khusus Tainan. Lai terpilih sebagai walikota pertama, membangun reputasi pemerintahan yang jujur, rajin, dan efisien yang kemudian dikenal sebagai Kesepakatan Baru Tainan.

Pada 2014, ia kembali mencalonkan diri dan berhasil memperoleh 72,9 persen suara, persentase tertinggi dalam sejarah Tainan, dan tertinggi untuk kepala daerah atau kota mana pun sejak pencabutan darurat militer pada tahun 1987.

Sebagai walikota dari tahun 2010 hingga 2017, Lai secara aktif mempromosikan diplomasi kota, bekerja sama dengan pemerintah Jepang, Diet Nasional, dan sektor swasta untuk mempromosikan pertukaran dan perjanjian kota kembar, meningkatkan ikatan substantif dalam budaya, pariwisata, olahraga, pertanian, dan bantuan bencana.

Dari tahun 2017 hingga 2019, Lai mengambil tanggung jawab kepemimpinan baru yakni menjabat sebagai Perdana Menteri Taiwan. Pada bulan Mei 2020, Lai secara resmi dilantik sebagai Wakil Presiden masa jabatan ke-15. Pada Januari 2023, Dr. Lai mulai merangkap sebagai Ketua DPP.

Sebagai mantan dokter lulusan Harvard, Lai memiliki kemampuan untuk memahami dan mengidentifikasi keinginan rakyat serta menemukan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan rakyat. Ia menjanjikan transparansi, inklusivitas, dan kerja sama selama masa jabatannya.

Di tahun 2024, Lai Ching Te berhasil memenangkan pemilihan presiden Taiwan yang berlangsung pada 13 Januari 2024. Lai Ching-te, kemungkinan akan menghadapi tugas terberatnya saat ia menjabat pada Mei dan harus menghadapi kemarahan Cina yang telah berulang kali mengecamnya sebagai orang yang berbahaya.

RIZKI DEWI AYU | PRESIDENT.GOV.TW | ANADOLU

Berita terkait

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

5 jam lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

18 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Profil Trevyn Zhang, Aktor Asal Sulawesi yang Curi Perhatian Lewat Serial Taiwan Port of Lies

18 jam lalu

Profil Trevyn Zhang, Aktor Asal Sulawesi yang Curi Perhatian Lewat Serial Taiwan Port of Lies

Profil Trevyn Zhang aktor muda asal Sulawesi yang curi perhatian internasional lewat serial Taiwan Port of Lies.

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

20 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

1 hari lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Menelusuri BAC, Perusahaan Misterius Budapest di Balik Ledakan Pager Lebanon

1 hari lalu

Menelusuri BAC, Perusahaan Misterius Budapest di Balik Ledakan Pager Lebanon

Menurut pemilik Gold Apollo, BAC menggunakan merek dagang perusahaan asal Taiwan ini tetapi tidak untuk desain dan pembuatan produk.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Pager yang Meledak Di Lebanon

1 hari lalu

Apa Itu Pager yang Meledak Di Lebanon

Pager yang meledak di Lebanon adalah perangkat komunikasi nirkabel lama yang populer digunakan sebelum era ponsel.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

2 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

2 hari lalu

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

Ledakan pager di Lebanon sebabkan lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya, 150 hancur perutnya dan sejumlah orang kehilangan mata

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

2 hari lalu

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

Gelombang ledakan pager di Lebanon menewaskan sedikitnya 9 orang, termasuk para pejuang Hizbullah dan petugas medis.

Baca Selengkapnya