Tesla dan Volvo Berhenti Berproduksi Imbas Konflik Laut Merah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 Januari 2024 08:49 WIB

Pabrik Tesla di Berlin, Jerman. Foto : Tesla

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik, Tesla, dan Volvo Car milik Geely mengatakan akan menghentikan sementara produksi mereka di pabriknya di Jerman dan Eropa karena kekurangan komponen, imbas konflik di Laut Merah.

“Karena kekurangan komponen, kami terpaksa menghentikan produksi kendaraan di (pabrik Tesla) GigaBerlin pada 29 Januari hingga 11 Februari, dengan pengecualian pada beberapa bagian-bagian tertentu,” kata Tesla dalam pernyataannya, Kamis.

Namun tidak disebutkan komponen apa yang tertunda saat tiba di pabrik, tempat mereka merakit kendaraan listrik untuk dijual di Eropa.

Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat itu berencana melanjutkan produksinya pada 12 Februari, tambah pernyataan itu.

Volvo Car, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Geely asal Cina, mengatakan akan menghentikan produksi di pabriknya di Ghent di Belgia selama tiga hari pada minggu depan karena tertundanya pengiriman gearbox.

Advertising
Advertising

Serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah telah menyebabkan perusahaan-perusahaan logistik terpaksa menggunakan rute alternatif yang menyebabkan kenaikan tarif pengiriman dan penundaan pengiriman.

Beberapa operator kapal tanker telah berhenti melintasi Laut Merah setelah serangan udara AS dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman, seiring dengan meluasnya konflik regional yang berasal dari perang Israel di Gaza. Houthi menegaskan pihaknya menyerang kapal berbendera Israel atau yang menuju Israel sebagai balasan atas genosida di Gaza.

Menambah kesulitan logistik yang menghambat perdagangan, rendahnya permukaan air akibat kekeringan telah mengurangi penyeberangan Terusan Panama, rute perdagangan maritim penting lainnya.

Laut Merah adalah jalur pelayaran penting yang menghubungkan Eropa, Afrika, dan Asia. Rute ini menyumbang hampir 12 persen dari lalu lintas perdagangan global melalui laut.

Houthi telah melancarkan 27 serangan di Laut Merah sejak 19 November, kata militer AS pada Kamis.

Sebagai balasannya, militer Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan rudal yang menyasar kelompok Houti Yaman pada Jumat pagi.

Serangan sebnayak 73 kali itu menyasar sejumlah lokasi kelompok Houti di beberapa kota di Yaman. Gempuran itu merupakan balasan atas serangan-serangan Houti terhadap kapal-kapal dagang, yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel, di Laut Merah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat bahwa ia memerintahkan serangan tersebut “sebagai tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah.”

Pilihan Editor: Puluhan Ribu Warga Yaman Demo, Pemimpin Houthi: Amerika Serikat Iblis

REUTERS

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

13 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

14 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

19 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

21 jam lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya