Erdogan: AS dan Inggris Ingin Ubah Laut Merah Jadi Lautan Darah

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 12 Januari 2024 21:00 WIB

Pesawat Typhoon RAF lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS dari RAF Akrotiri untuk melakukan serangan udara terhadap milisi Houthi yang didukung Iran yang telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, di Siprus, 12 Januari 2024. Amerika Serikat dan Inggris telah mulai melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Houthi di Yaman. UK MOD/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengecam serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai penggunaan kekuatan yang tidak proporsional dan menuduh kedua negara berusaha mengubah Laut Merah menjadi “lautan darah”.

Turki, yang merupakan anggota NATO, mengkritik keras Israel atas perangnya di Gaza yang bertujuan untuk memusnahkan kelompok Hamas, dan telah berulang kali mengecam negara-negara Barat karena mendukung Israel.

Ketika ditanya oleh para wartawan tentang serangan udara dan laut yang dilakukan pasukan AS dan Inggris di seluruh Yaman pada Kamis malam sebagai pembalasan terhadap ulah Houthi menembaki kapal-kapal di Laut Merah, presiden Turki mengatakan bahwa serangan tersebut tidak proporsional.

“Semua yang dilakukan adalah penggunaan kekuatan yang tidak proporsional,” kata Erdogan usai salat Jumat, 12 Januari 2024, di Istanbul.

“Saat ini, mereka berusaha mengubah Laut Merah menjadi lautan darah dan Yaman, bersama Houthi dan dengan menggunakan seluruh kekuatannya, menyatakan pihaknya siap dan akan memberikan respons yang diperlukan di kawasan tersebut kepada Amerika Serikat, Inggris," kata dia.

Turki pada umumnya mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dan mendukung proses yang dipimpin PBB untuk mewujudkan perdamaian antara negara tersebut dan kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar negara tersebut. Ankara sebelumnya mengutuk serangan rudal Houthi di Arab Saudi.

Erdogan mengatakan Ankara telah mendengar dari berbagai saluran bahwa Houthi melakukan “pertahanan dan respons yang sangat sukses” terhadap Amerika Serikat dan Inggris, sambil menambahkan bahwa Iran sedang mencari “bagaimana mereka dapat melindungi diri dari semua yang terjadi”.

Kelompok Houthi telah menyerang jalur pelayaran di muara Laut Merah, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk mendukung warga Palestina melawan Israel.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan sekutu Baratnya dan beberapa negara Arab, Ankara tidak menganggap Hamas, yang menguasai Gaza dan melancarkan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober, sebagai organisasi teroris.

REUTERS

Pilihan Editor Papua Nugini Berangsur Tenang setelah Pemogokan PNS Berujung Kerusuhan Massal

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

14 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya