Ekuador Umumkan Situasi Darurat Pasca-Kaburnya Penjahat Berbahaya dari Penjara

Reporter

Tempo.co

Selasa, 9 Januari 2024 16:45 WIB

Petugas polisi berdiri dalam formasi di luar penjara El Inca setelah operasi keamanan akibat kerusuhan, menyusul kaburnya gembong narkoba Jose Adolfo Macias, alias 'Fito', pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, di Quito, Ekuador, 8 Januari 2024. REUTERS/ Karen Toro

TEMPO.CO, Jakarta - Ekuador mengumumkan situasi darurat pada Senin setelah salah satu pemimpin geng kartel narkoba paling berbahaya di negara itu menghilang dari sel penjaranya.

Insiden ini bahkan memicu kerusuhan di setidaknya enam lembaga pemasyarakatan di seluruh negeri.

Presiden Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari, yang pertama sejak ia berkuasa pada 23 November tahun lalu.

“Saya baru saja menandatangani keputusan untuk keadaan darurat sehingga angkatan bersenjata mendapat semua dukungan politik dan hukum dalam tindakan mereka,” kata Noboa di media sosial.

Keadaan darurat memungkinkan tentara bertindak untuk mengendalikan keamanan dalam negeri, terutama di penjara, seperti yang dilakukan presiden-presiden sebelumnya.

Advertising
Advertising

Pemimpin geng kuat Los Choneros, Jose Adolfo Macias, alias "Fito," dilaporkan hilang pada Minggu dari selnya dengan keamanan tinggi di sebuah penjara di Kota Guayaquil.

Macias dijatuhi hukuman 34 tahun penjara pada 2011 karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan dan perdagangan narkoba.

Geng Los Choneros telah terlibat dalam perselisihan berdarah dengan kelompok kriminal lain yang memiliki hubungan dengan kartel di Meksiko dan Kolombia mengenai jalur perdagangan narkoba.

Lebih dari 3.000 anggota polisi dan angkatan bersenjata telah dikerahkan untuk mencari keberadaan Macias, pemerintah mengkonfirmasi.

Pada Agustus tahun lalu, Macias dipindahkan bersama dengan tahanan berbahaya lainnya dari penjara regional Guayaquil ke pusat penjara La Roca “sebagai tindakan pengamanan bagi warga negara,” menurut mantan Presiden Guillermo Lasso.

Namun, 27 hari kemudian, seorang hakim secara mengejutkan memutuskan untuk membatalkan keputusan tersebut dan memerintahkan Macias dikembalikan ke penjara regional Guayaquil.

Meskipun pemerintah Noboa bermaksud memindahkan Macias ke penjara lain untuk mencegah pelariannya, pihak berwenang memastikan bahwa "kemungkinan besar" ada "infiltrasi" di penjara mengenai operasi keamanan yang akan segera terjadi dan Macias melarikan diri "beberapa jam sebelumnya".

Kerusuhan dilaporkan terjadi di lembaga pemasyarakatan di enam provinsi pada Senin, menurut SNAI, badan yang bertanggung jawab atas penjara. Dikatakan bahwa para narapidana menyandera penjaga penjara, meskipun tidak disebutkan berapa jumlahnya.

Sejak 2021, kerusuhan di penjara-penjara negara tersebut telah menyebabkan sekitar 460 orang tewas.

Kejahatan terorganisir telah menyusup ke negara ini, yang hingga beberapa tahun lalu tidak mengalami masalah perdagangan narkoba seperti yang melanda negara-negara Amerika Latin lainnya. Pemerintahan di masa lalu tidak mampu menghentikan kelompok kejahatan terorganisir.

Noboa terpilih pada bulan November dengan janji untuk menindak kejahatan dengan kekerasan.

Pilihan Editor: Penjahat 'Paling Dicari' di Ekuador Menghilang dari Penjara

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

13 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

3 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

9 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

9 hari lalu

Gaga Muhammad Bebas Bersyarat, Ini Isi Tuntutan yang Membuatnya Divonis 4,5 Tahun Penjara

Setelah dua tahun mendekam di bui, kini Gaga Muhammad bebas bersyarat. Vonisnya 4,5 tahun penjara. Apa isi tuntutan saat itu?

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

9 hari lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

10 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

10 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

10 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

20 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

23 hari lalu

Lebih dari 9.500 Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel

Di antara mereka yang ditahan adalah 80 perempuan dan lebih dari 200 anak-anak. Warga Palestina yang ditahan Israel juga mengalami penyiksaan

Baca Selengkapnya