Apa Itu Kerja Sama Selatan-Selatan yang Muncul dalam Debat Capres? Ini Kata Anies, Prabowo, Ganjar

Selasa, 9 Januari 2024 13:40 WIB

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Saat debat capres ketiga pada Ahad, 7 Januari 2024, terdapat pertanyaan dari panelis tema hubungan internasional dengan fokus pada strategi pasangan calon (paslon) dalam menyusun peta jalan konkret untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan kesiapannya untuk menerapkan strategi politik merangkul demi memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.

Dikutip dari Antara, dalam debat tersebut, Anies menyatakan, "Apa yang dikerjakan merangkul semua, membawa apa yang menjadi agenda Selatan-Selatan, bukan menceritakan agenda kita".

Sementara itu, Prabowo Subianto memandang Indonesia sebagai panutan bagi negara-negara di Afrika dalam konteks kerjasama Selatan-Selatan. Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil mengendalikan inflasi, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan memiliki neraca perdagangan yang baik, sehingga menjadi inspirasi bagi negara-negara di Afrika.

Ganjar Pranowo, capres nomor 3 menyoroti potensi hilirisasi produk baterai sebagai langkah maju dalam kerjasama Selatan-Selatan. Dalam debat ketiga, Ganjar mengungkapkan, "(Kerja sama) Selatan-Selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya SDA (sumber daya alam) yang sangat bagus, ambil satu saja teknologi baterai," katanya.

Advertising
Advertising

Apa Itu Kerja Sama Selatan-Selatan?

Kerjasama Selatan-Selatan atau South-South Cooperation (SSC) merujuk pada kerjasama teknis antara negara-negara berkembang di Dunia Selatan. Ini adalah alat yang digunakan oleh negara-negara, organisasi internasional, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk berkolaborasi.

Mereka yang tergabung dalam aliansi ini bekerjasama untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan inisiatif dalam berbagai bidang seperti pembangunan pertanian, hak asasi manusia, urbanisasi, kesehatan, perubahan iklim, dan lainnya.

Dilansir dari situs Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pada 1978 di Argentina, negara-negara berkembang mulai mencari alternatif untuk mengarahkan pembangunan mereka sendiri dalam situasi politik global yang dipengaruhi oleh Perang Dingin.

Kerjasama teknis di antara negara-negara Selatan dimulai sebagai upaya bersama untuk memperkuat kekuatan diplomasi dan perundingan internasional mereka melalui dialog politik.

Kerjasama Selatan-Selatan, seperti yang kita kenal sekarang, berasal dari Peta Aksi Buenos Aires untuk Mendorong dan Melaksanakan Kerjasama Teknis antara Negara-Negara Berkembang (BAPA) yang diadopsi oleh 138 Negara Anggota PBB pada 18 September 1978. Rencana ini mendefinisikan kerangka kerjasama di antara negara-negara yang sebagian besar terletak di selatan planet ini.

Negara-negara yang Tergabung Kerja Sama Selatan-Selatan

Kerjasama Selatan-Selatan melibatkan negara-negara di Dunia Selatan dan dapat berlangsung secara bilateral, regional, intraregional, atau interregional. Beberapa negara yang terlibat dalam kerjasama ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, negara-negara Amerika Latin, Afrika, dan Asia.

Inisiatif ini telah mengubah kehidupan dan menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Keberhasilan kerjasama ini terbukti dalam perdagangan intra-Selatan yang meningkat, arus investasi langsung asing yang berasal dari Selatan, dan pengiriman uang dari pekerja migran yang membantu mengentaskan keluarga-keluarga dari kemiskinan.

Apa yang Dapat Dicapai dari Kerja Sama Selatan-Selatan?

Bersama dengan dialog politik dan kerja sama keuangan, SSC telah mempromosikan pertukaran pengetahuan dan keahlian melalui program, proyek, dan inisiatif yang membantu menyelesaikan masalah khusus di negara-negara Dunia Selatan.

Lebih dari 100 pengalaman sukses yang terkumpul dari seluruh dunia menunjukkan potensi keberhasilan kerjasama ini dalam berbagai bidang. Beberapa di antaranya ialah dukungan Kuba dalam melawan Ebola di Afrika Barat dan pengalaman Meksiko dalam diversifikasi produk jagung untuk meningkatkan kesehatan dan gizi di Kenya.

Selain itu, SSC juga pernah melalui strategi pengurangan kelaparan yang dibagikan oleh Kolombia kepada negara-negara Mesoamerika, hingga pelajaran dari Cile kepada negara-negara Karibia tentang pelabelan produk sebagai langkah untuk mengatasi obesitas. Ini adalah bukti nyata bahwa keberhasilan pembangunan global tidak dapat dicapai tanpa kontribusi dan inovasi luar biasa dari negara-negara Dunia Selatan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | CEKFAKTA TEMPO | DICKY KURNIAWAN

Pilihan Editor: Ganjar Janjikan Hilirisasi Industri Baterai dan Kerja Sama dengan Argentina di Selatan-Selatan

Berita terkait

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

7 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

10 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

11 jam lalu

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

Momen itu terjadi saat Gibran bertemu Mohammed bin Abdulrahman mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana Amiri Diwan, Doha, pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

12 jam lalu

Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Wali Kota Solo, Gerindra: Kalau Disebutkan, yang Lain Patah Hati

Ketua DPD Gerindra Jateng memastikan mereka telah mengantongi nama calon untuk ikut Pilkada 2024 di 25 kabupaten/kota dari internal partai.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

14 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

15 jam lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

15 jam lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

16 jam lalu

Baleg Sepakati Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR

Awiek mengatakan seluruh perubahan yang terdapat dalam draft RUU Kementerian Negara telah diputuskan melalui musyawarah mufakat.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

19 jam lalu

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

Refocusing anggaran, kata Prabowo, merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar dapat merealisasikan programnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

19 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya