Korut Tembakkan 200 Artileri, Korsel Ancam Pembalasan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 5 Januari 2024 19:00 WIB

Momen peluncuran rudal di Korea Utara, 10 Maret 2023. Peluncuran rudal yang disaksikan Kim Jong Un dan anaknya itu digelar dalam rangka latihan artileri tembak langsung sebagai simulasi serangan terhadap lapangan udara Korea Selatan. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara (Korut) menembakkan sekitar 200 peluru artileri ke perairan lepas pantai baratnya pada Jumat pagi 5 Januari 2024. Hal ini memicu kemarahan Korea Selatan (Korsel) dan mengancam melakukan pembalasan dengan latihan tembakan langsung.

Ini serangan terbaru setelah Korut membatalkan perjanjian militer antar-Korea 2018 pada November.

Penembakan yang dilakukan oleh Korea Utara tidak menimbulkan kerugian sipil atau militer di Korea Selatan, kata militer Korea Selatan.

“Ini adalah tindakan provokasi yang meningkatkan ketegangan dan mengancam perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik saat mengawasi latihan penembakan tersebut.

Kendati demikian, penembakan artileri tersebut menyebabkan penduduk di dua pulau terpencil Korea Selatan di perbatasan maritim barat mengungsi ke tempat perlindungan bom atas instruksi militer, sebelum negara tersebut melepaskan tembakan ke arah perbatasan Garis Batas Utara (NLL) yang disengketakan.

Advertising
Advertising

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan pihaknya mendeteksi ada tembakan artileri dari Tanjung Jangsan dan Tanjung Deungsan, yang dua-duanya berada di wilayah pesisir barat daya Korut, mulai 09.00 hingga 11.00 pagi waktu setempat.

Artileri tersebut jatuh ke zona penyangga maritim di utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim de facto dengan Laut Kuning.

Zona penyangga itu berada di bawah perjanjian militer antar-Korea yang ditandatangani pada 19 September 2018 untuk meredakan ketegangan di perbatasan.

JCS mengatakan tidak ada laporan kerusakan akibat dari artileri yang ditembakkan Korut pada warga ataupun militer Korsel.

Militer Korsel menyebut tindakan Korut tersebut "provokatif" dan memperingatkan bisa melakukan tindakan serupa.

“Kami dengan keras memperingatkan bahwa seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korut dan mendesak agar hal ini segera dihentikan,” ujar juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers.

"Di bawah koordinasi erat antara Korsel dan Amerika Serikat, militer kami sedang melacak dan mengawasi aktivitas terkait, dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korea Utara."

November tahun lalu, Korut secara sepihak membatalkan perjanjian 2018 setelah Seoul menangguhkan sebagian kesepakatan itu sebagai protes atas keberhasilan peluncuran satelit mata-mata militer Korut.

Pyongyang terakhir kali menembakkan artileri ke zona penyangga maritim di Laut Timur pada 6 Desember 2022. Pelepasan tembakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap perjanjian militer 2018.

Serangan terbaru di Korut terjadi setelah pemimpin negara itu Kim Jong Un mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai hubungan "antara dua negara yang saling bermusuhan".

Pada saat partai berkuasa Korut mengadakan pertemuan akhir tahun, ia juga menyerukan peningkatan persiapan untuk "menekan seluruh wilayah Korea Selatan".

Pada November 2010, artileri Korea Utara menembakkan beberapa lusin peluru ke pulau Yeonpyeong, menewaskan dua tentara dan dua warga sipil, dalam salah satu serangan terberat terhadap tetangganya sejak Perang Korea berakhir pada 1953.

Korea Utara mengatakan pada saat itu pihaknya terprovokasi untuk mengambil tindakan oleh latihan penembakan Korea Selatan yang menjatuhkan peluru ke wilayah perairannya.

Dibuat pada akhir Perang Korea sebagai perbatasan tidak resmi, Pyongyang tidak mempermasalahkan NLL sampai pada 1970-an, ketika Korut mulai melanggar garis tersebut dan memperjuangkan perbatasan yang lebih jauh ke selatan.

Penduduk pulau Baengnyeong yang terletak jauh di sebelah barat Yeonpyeong dan juga dekat perbatasan laut, juga disuruh mencari perlindungan pada Jumat. Populasinya sekitar 4.900 jiwa.

Korea Utara telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa situasi di semenanjung Korea sedang mengarah ke perang karena tindakan berbahaya yang dilakukan oleh militer AS dan Korea Selatan.

Pilihan Editor: Korea Selatan Evakuasi Dua Pulau Setelah Tembakan Artileri Korut dekat Perbatasan

YONHAP | CNA

Berita terkait

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

11 jam lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

12 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

19 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

20 jam lalu

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

2 hari lalu

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

Pemain Solo Leveling: Arise mengambil peran Sung Jinwoo dan banyak pemburu lainnya, bertarung melawan makhluk-makhluk yang berkeliaran di kota.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

3 hari lalu

Korps Marinir Indonesia dan Amerika Serikat Latihan Pengintaian

RECONEX adalah latihan bilateral yang dipimpin oleh KORMAR dan USMC bertujuan untuk mempromosikan interoperabilitas anggota marinir

Baca Selengkapnya

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

3 hari lalu

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

Kemenhub membebastugaskan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangua Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara Asri Damuna imbas dia mendatangi YouTuber perempuan dan ajak ke hotel.

Baca Selengkapnya

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

3 hari lalu

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

Video yang memperlihatkan pria diduga Asri Damuna menggoda seorang Youtuber asal Korea Selatan itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

3 hari lalu

Gedung Putih Yakin Menyerang Rafah Tak Akan Membuat Kemajuan Apapun

Joe Biden sangat yakin operasi militer di Rafah oleh tentara Israel tidak akan membuat kemajuan apapun dalam memerangi kelompok Hamas

Baca Selengkapnya