Kementerian Luar Negeri Siap Evakuasi WNI dari Lebanon di Tengah Baku Tembak Hizbullah-Israel

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 4 Januari 2024 21:39 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa selaku moderator dalam acara Diskusi "Kilas Balik Diplomasi Indonesia" di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 Januari 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya siap untuk melakukan evakuasi warga negara Indonesia dari Lebanon jika dibutuhkan, ketika situasi memanas di perbatasan dengan Israel imbas peperangan yang meluas dari Gaza.

Sampai saat ini belum ada peringatan untuk melakukan evakuasi dari sistem peringatan Kemlu, kata juru bicara Lalu Muhammad Iqbal ketika ditemui usai acara Diskusi Kilas Balik Diplomasi Indonesia pada Kamis, 4 Januari 2024 di Menteng, Jakarta Pusat.

Tercatat ada sekitar 217 WNI di negara tersebut, menurut data Kemlu. “Baik Direktorat Perlindungan WNI maupun KBRI di Beirut sudah siaga satu jika dibutuhkan untuk evakuasi. Kami juga sudah terkoneksi dengan baik dengan seluruh WNI di Lebanon selatan,” ujar Iqbal.

Ibu kota Lebanon di Beirut dihantam serangan pesawat tak berawak atau drone Israel pada Selasa malam, 2 Januari 2024. Serangan tersebut menewaskan wakil ketua kelompok Palestina Hamas, Saleh al-Arouri, menuai kecaman dari kelompok Lebanon Hizbullah.

Serangan di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh ini merupakan serangan pertama yang melanda Beirut setelah hampir tiga bulan terjadi baku tembak setiap hari di wilayah perbatasan antara militer Israel dan Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas.

Pihak Kemlu mengatakan situasi yang mengkhawatirkan di Lebanon selatan adalah di perbatasan antara Lebanon dengan Israel, dan tidak sampai ke wilayah Lebanon itu sendiri. “Kami terus memantau; kebetulan kami juga punya pasukan perdamaian di Lebanon selatan, jadi info dari WNI dan pasukan jadi bahan pertimbangan untuk menentukan kapan kita melakukan evakuasi,” kata Iqbal.

Menurut catatan terakhir Kemlu pada Oktober lalu, terdapat 1.200 anggota kontingen Indonesia yang bertugas di Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL). Mereka ditempatkan di Lebanon selatan, sepanjang perbatasan darat dan laut Lebanon-Israel.

Ketika ditanya maksud dari Direktorat Perlindungan WNI dan KBRI Beirut berada di siaga satu, Iqbal menjelaskan bahwa di semua KBRI memiliki rencana kontingensi yang terdiri dari siaga 1, 2, dan 3, dengan siaga satu yang paling tinggi. “Ini sekarang sudah masuk ke siaga satu dari siaga tiga. Kondisinya kami siap melakukan evakuasi secepat mungkin,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa evakuasi WNI bersifat sukarela, dan tugas pemerintah hanya mempersiapkan dan memfasilitasi prosesnya. “Perkara WNI-nya mau atau tidak dievakuasi, itu persoalan lain karena kami tidak bisa memaksa untuk evakuasi,” kata dia.

NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Pilihan Editor: Israel Fokuskan Serangan di Gaza Selatan, 14 Orang Tewas, 9 di Antaranya Anak-anak

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

7 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

7 jam lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya