Pihak-pihak Berperang di Yaman Sepakat Menuju Gencatan Senjata
Editor
Ida Rosdalina
Minggu, 24 Desember 2023 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan Houthi yang didukung Iran sama-sama berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah menuju gencatan senjata, kata utusan khusus PBB untuk Yaman pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Kelompok Houthi, yang menguasai Yaman utara, telah berperang melawan aliansi militer pimpinan Arab Saudi sejak 2015 dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Utusan khusus PBB, Hans Grundberg, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya mengatakan dia “menyambut baik komitmen para pihak terhadap serangkaian tindakan untuk menerapkan gencatan senjata secara nasional, memperbaiki kondisi kehidupan di Yaman, dan terlibat dalam persiapan untuk dimulainya kembali sebuah proses politik inklusif di bawah naungan PBB."
Grundberg “sekarang akan terlibat dengan para pihak untuk membuat peta jalan di bawah naungan PBB yang mencakup komitmen-komitmen ini dan mendukung implementasinya”, kata pernyataan itu.
Peta jalan tersebut, bersama dengan gencatan senjata, juga akan mencakup komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan ekspor minyak, membayar seluruh gaji sektor publik, membuka jalan di Taiz dan wilayah lain di Yaman, dan “lebih meringankan pembatasan di Bandara Sanaa dan pelabuhan Hudaydah. " kata pernyataan itu.
Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi lebih dari delapan tahun yang lalu terhadap gerakan Houthi setelah mereka menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung Saudi dari ibu kota Yaman, Sanaa, pada 2014.
Kementerian luar negeri pemerintah yang didukung Arab Saudi menyambut baik pernyataan utusan khusus tersebut mengenai “usaha yang dilakukan untuk mencapai peta jalan di bawah naungan PBB untuk mengakhiri perang yang disebabkan oleh milisi Houthi,” kantor berita Yaman SABA melaporkan.
Gerakan Houthi tidak segera berkomentar ketika dihubungi Reuters.
Pejabat Houthi pada September mengunjungi Riyadh untuk pertama kalinya sejak perang pecah. Hal ini menyusul putaran pertama konsultasi yang dimediasi Oman antara Riyadh dan Sanaa, yang berjalan paralel dengan upaya perdamaian PBB, ketika utusan Saudi mengunjungi Sanaa pada April.
Inisiatif perdamaian ini mendapatkan momentumnya setelah dua negara yang bermusuhan, Arab Saudi dan Iran, sepakat untuk membangun kembali hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Cina. Gencatan senjata permanen di Yaman akan menandai tonggak sejarah dalam menstabilkan Timur Tengah.
Grundberg menyatakan apresiasinya yang mendalam atas peran penting yang dimainkan Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman dalam mendukung kedua pihak untuk mencapai titik ini.
Dia mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal pada saat kritis ini untuk memungkinkan terciptanya lingkungan yang kondusif untuk dialog dan keberhasilan tercapainya kesepakatan mengenai peta jalan.
REUTERS
Pilihan Editor: Hampir 50 Persen Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Varian JN.1