Prancis Akan Tindak pemukim Israel yang 'radikal'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 19 Desember 2023 13:59 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis akan menerapkan tindakan terhadap pemukim Israel yang menyerang warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, kata menteri luar negerinya pada Senin, 18 Desember 2023, sehari setelah bertemu dengan petani Palestina di Ramallah, yang menjadi sasaran dalam beberapa pekan terakhir.

Data PBB menunjukkan bahwa serangan harian pemukim meningkat lebih dari dua kali lipat sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan serangan berikutnya terhadap daerah kantong Palestina di Gaza. Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam kekerasan tahun ini, termasuk serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi.

"Kami tidak akan menerima tindakan ini. Prancis tidak akan menunggu lebih lama lagi. Kami telah meminta pemerintah Israel untuk mengakhiri hal ini dan akan mengambil tindakan nasional terhadap pemukim radikal Israel," kata Catherine Colonna pada konferensi pers di Beirut setelah kunjungan dua hari ke Israel, Ramallah dan Lebanon.

Uni Eropa sedang mempelajari kemungkinan sanksi terhadap pemukim Yahudi yang melakukan kekerasan.

“Ini tanah milik Palestina dan akan menjadi bagian dari sebuah negara Palestina,” katanya.

Advertising
Advertising

Colonna berada di Beirut pada Senin untuk bertemu dengan para pejabat Lebanon, UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, dan menyampaikan pesan kepada Hizbullah yang didukung Iran.

Paris berharap dapat menjadi perantara dengan mitra-mitranya untuk memastikan semua pihak mematuhi ketentuan resolusi Dewan Keamanan 1701.

“Kita masih jauh dari itu,” katanya.

Resolusi tersebut, yang disahkan pada akhir perang 2006 antara Hizbullah dan Israel, menyatakan bahwa tidak boleh ada faksi bersenjata yang berada di antara Sungai Litani Lebanon dan perbatasan.

Resolusi tersebut melarang semua senjata tidak sah antara Sungai Litani dan perbatasan antara Israel dan Lebanon yang diawasi PBB. Berdasarkan resolusi tersebut, tentara Lebanon bertanggung jawab atas keamanan di sisi perbatasannya di zona yang melarang angkatan bersenjata lainnya, termasuk Hizbullah.

Colonna, yang tidak bertemu Hizbullah selama kunjungannya, meminta kedua belah pihak untuk mematuhi resolusi tersebut dan mulai mengambil langkah-langkah untuk memastikan implementasi penuh resolusi tersebut.

“Tidak ada pihak yang menerapkannya. Kedua belah pihak menerimanya,” katanya. "Kita perlu melakukan bentuk deeskalasi. Kita tidak bisa terus seperti ini tanpa adanya risiko eskalasi yang serius," katanya, tanpa mengatakan apakah kedua pihak bersedia mengambil tindakan.

REUTERS

Pilihan Editor: Rishi Sunak: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh dalam Konflik Israel-Hamas

Berita terkait

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

17 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

17 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

19 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

1 hari lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

1 hari lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

1 hari lalu

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Kaledonia Baru terletak dekat benua Australia. Wilayah di Kepulauan Pasifik ini masuk wilayah Prancis namun banyak penduduknya keturunan Jawa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

Top 3 dunia kemarin adalah fakta kerusuhan di Kaledonia Baru, profil wilayah ini hingga Prancis menuduh Azerbaijan sulut kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

1 hari lalu

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

Kaledonia Baru dilanda kerusuhan dalam sepekan terakhir. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya