Bantuan Masuk ke Gaza Lewat Penyeberangan Kerem Shalom untuk Pertama Kali sejak Oktober

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 18 Desember 2023 10:18 WIB

Truk barang Palestina di depan penyeberangan komersial Kerem Shalom setelah larangan Israel terhadap ekspor Gaza di Rafah di selatan Jalur Gaza 5 September 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Truk-truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza lewat penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza ketika penyeberangan itu dibuka pada Ahad, 17 Desember 2023, pertama kali sejak pecahnya perang Oktober 2023. Langkah ini dimaksudkan untuk melipatgandakan jumlah makanan dan obat-obatan yang mencapai warga wilayah kantong tersebut.

Penyeberangan itu merupakan jalur utama masuknya barang-barang komersial ke Gaza hingga 7 Oktober lalu, saat kelompok militan Hamas menyerbu Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang. Pembombardiran Israel di Gaza setelahnya telah menewaskan sedikitnya 18.787 warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Setelah Kerem Shalom ditutup menyusul pecahnya perang, bantuan kemanusiaan dalam jumlah terbatas hanya diperbolehkan melewati penyeberangan Rafah dengan Mesir, yang sebagian besar berfungsi sebagai penyeberangan pejalan kaki. Menurut Israel, Rafah hanya dapat menampung masuknya 100 truk per hari dan transit melalui jalur ini lebih lambat dibandingkan Kerem Shalom.

Israel menyetujui masuknya bantuan pekan lalu dengan truk milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Mulai hari ini, truk bantuan PBB akan menjalani pemeriksaan keamanan dan dikirim langsung ke Gaza melalui Kerem Shalom, untuk mematuhi perjanjian kami dengan Amerika Serikat,” kata COGAT, cabang militer Israel yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dengan wilayah Palestina, dalam sebuah pertanyaan pada Ahad.

Truk-truk bantuan segera memasuki Gaza setelah Kerem Shalom dibuka, seperti dikatakan seorang pejabat Israel yang menjawab “ya” ketika ditanya apakah bantuan telah masuk ke wilayah itu.

Seorang pejabat perbatasan Palestina mengonfirmasi Kerem Shalom dibuka kembali pada Ahad pagi atas koordinasi dengan badan pengungsi Palestina PBB atau UNRWA dan Israel. Sebagian dari bantuan tersebut telah tiba di Gaza pada Ahad malam, sementara sisanya akan selesai pada Senin, kata pejabat itu. Seorang sumber di Bulan Sabit Merah Mesir mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ada 79 truk melintasi penyeberangan tersebut.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan pembukaan itu akan memungkinkan Israel mempertahankan komitmennya untuk mengizinkan masuk 200 truk bantuan per hari, yang disetujui dalam kesepakatan penyanderaan yang dilaksanakan bulan lalu.

Israel sebelumnya telah setuju untuk mengizinkan truk bantuan diperiksa di Kerem Shalom tetapi mereka terlebih dahulu diwajibkan kembali ke Rafah untuk menyeberang ke Gaza dari Mesir. Kelompok-kelompok bantuan telah menyerukan agar mereka diizinkan masuk secara langsung.

Meski telah dibuka, Israel mengklaim lembaga-lembaga kemanusiaan belum meningkatkan kapasitas mereka untuk mendistribusikan bantuan guna memenuhi permintaan warga Gaza yang melarikan diri ke selatan wilayah kantong tersebut atas saran Israel.

“Jika PBB tidak mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan, tidak masalah berapa banyak penyeberangan yang akan kami buka,” kata departemen sipil di COGAT, Kolonel Elad Goren kepada Reuters. “Mereka tidak bisa mengandalkan mekanisme yang sama seperti sebelum perang.” Goren mengatakan, “Kami menyesuaikan diri. Sayangnya PBB tidak melakukannya.”

Direktur komunikasi UNRWA, Juliette Touma, membalas pernyataan tersebut pada hari Ahad, dengan mengatakan di X, “Anda tidak dapat mengirimkan bantuan di bawah langit yang penuh dengan serangan udara.”

Sebelumnya PBB telah menyambut baik pembukaan Kerem Shalom. “Implementasi yang cepat dari perjanjian (pembukaan) ini akan meningkatkan aliran bantuan”, kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric pekan lalu, seraya menambahkan, “Gencatan senjata kemanusiaan akan lebih meningkatkan distribusi bantuan di Gaza.”

REUTERS

Pilihan Editor: WHO: Rumah Sakit Al Shifa Menyerupai Tempat 'Pembantaian'

Berita terkait

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

6 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

9 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

3 hari lalu

Mengenal Joe Alwyn Aktor Inggris yang Menyerukan Gencatan Senjata di Palestina

Joe Alwyn tergabung dalam Artist4Ceasefire yang menyerukan gencatan senjata di Palestina

Baca Selengkapnya

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

3 hari lalu

Israel dan Mesir Saling Tuduh Perkara Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel dan Mesir saling menyalahkan atas penutupan penyeberangan Rafah, yang menjadi titik penting masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

5 hari lalu

Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel

Menurut lawan dan musuhnya, Yahya Sinwar telah muncul tidak hanya sebagai pemimpin yang berkemauan keras, namun juga sebagai negosiator yang cerdik.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

5 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya