Rusia Tambahkan Rudal Balistik Yars ke Silo Moskow, Bagaimana Kekuatan Nuklir Cina dan AS?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 18 Desember 2023 08:00 WIB

Sistem rudal balistik antarbenua Yars Rusia melaju di Lapangan Merah selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 78 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di pusat kota Moskow, Rusia 9 Mei 2023. Sputnik/Gavriil Grigorov/ Pool melalui REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menambahkan rudal balistik antarbenua Yars baru ke dalam silo di pangkalan Kozelsk di wilayah Kaluga, barat daya Moskow.

Rudal RS-24 (Yars) sepanjang 23 meter dirancang untuk memuat multiple independently targetable re-entry vehicles (MIRVs), yang memungkinkan rudal tersebut mengirimkan beberapa hulu ledak nuklir ke sasaran berbeda.

“Di kompleks Kozelsky, Pasukan Rudal Strategis memasukkan rudal balistik antarbenua Yars ke dalam silo peluncur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu, 17 Desember 2023.

Kementerian Pertahanan merilis klip rudal raksasa yang diangkut ke silo dan dimasukkan ke dalam sebuah poros. Video itu diiringi dengan dentuman musik rock.

Rusia mempunyai persenjataan nuklir terbesar di dunia, diikuti oleh Amerika Serikat. kedua negara adi daya ini mengendalikan lebih dari 90% senjata nuklir dunia.

Rusia memiliki sekitar 5.889 hulu ledak nuklir sementara Amerika Serikat memiliki sekitar 5.244 hulu ledak nuklir, menurut Federasi Ilmuwan Amerika. Dari jumlah tersebut, Rusia dan Amerika Serikat masing-masing memiliki sekitar 1.670 hulu ledak nuklir strategis.

Advertising
Advertising

Kendaraan militer yang membawa rudal balistik antarbenua DF-41 melewati Lapangan Tiananmen saat parade militer memperingati 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, pada Hari Nasional di Beijing, Tiongkok 1 Oktober 2019. REUTERS/Thomas Peter

Kekuatan Nuklir Cina

Cina, yang kini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah AS, juga mempercepat pengembangan persenjataan nuklir sebagai upaya berkelanjutannya untuk memodernisasi dan mengubah kekuatan tempurnya agar sesuai dengan kemampuan militer Amerika Serikat, demikian dinyatakan Pentagon, seperti dikutip NPR.

Penilaian terbaru dari Departemen Pertahanan AS mengatakan Cina telah meningkatkan persenjataan hulu ledak nuklir operasionalnya dari sekitar 400 pada 2021 menjadi lebih dari 500 pada Mei 2023.

Angka tersebut masih merupakan sebagian kecil dibandingkan hulu ledak milik AS dan Rusia. Pentagon memperkirakan bahwa Cina menargetkan sekitar 1.500 hulu ledak nuklir di gudang senjata mereka pada tahun 2035.

Menanggapi sistem rudal Cina dan Rusia yang berkembang pesat, Amerika Serikat merombak program rudal nuklirnya. Rudal Minuteman III diganti dengan rudal balistik antarbenua nuklir (ICBM) baru yang diberi nama Sentinel. Perombakan senilai $96 miliar ini melibatkan 450 silo di lima negara bagian, pusat kendalinya, tiga pangkalan rudal nuklir, dan beberapa fasilitas pengujian lainnya, demikian dikutip dari BNN.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai kerentanan Sentinel terhadap serangan siber dan kompleksitas teknologinya, perombakan ini dipandang sebagai langkah strategis yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan keamanan global.

Sistem rudal bergerak pertahanan anti-pesawat selama kompetisi Keys to the Sky di International Army Games 2017 di lapangan tembak Ashuluk di luar Astrakhan, Rusia 5 Agustus 2017. REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo

REUTERS | NPR | BNN

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Kronologi Penembakan Sandera dan Wartawan Aljazeera oleh Tentara Israel

Berita terkait

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

1 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

8 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

8 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

10 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

12 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

13 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

14 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

20 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya