Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

Jumat, 8 Desember 2023 14:49 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berjalan saat pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 6 Desember 2023. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Arab Saudi, dua eksportir minyak terbesar dunia, menyerukan pada Kamis, 7 Desember 2023 kepada semua anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC+) untuk bergabung dalam kesepakatan pengurangan produksi minyak demi kebaikan perekonomian global.

Hal ini disampaikan dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Kremlin tentang kesimpulan diskusi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dalam pertemuan mereka di Riyadh.

Beberapa negara OPEC+ pekan lalu mengumumkan pemotongan sukarela produksi minyak sekitar 2,2 juta barel per hari (bph). Pemangkasan ini “bertujuan untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak”, menurut rilis OPEC+ tertanggal 30 November lalu. Arab Saudi mengumumkan pemotongan sukarela tambahan sebanyak 1 juta bph dan Rusia 500 ribu bph, dimulai dari 1 Januari sampai akhir Maret 2024, berdasarkan rilis OPEC+.

“Di bidang energi, kedua belah pihak (Rusia dan Arab Saudi) memuji kerja sama yang erat di antara mereka dan keberhasilan upaya negara-negara OPEC+ dalam meningkatkan stabilitas pasar minyak global,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan pernyataan berbahasa Rusia tersebut, Putin dan putra mahkota yang akrab disapa MbS menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama ini, dan perlunya semua negara peserta untuk bergabung dalam perjanjian OPEC+ dengan cara yang melayani kepentingan produsen dan konsumen serta mendukung pertumbuhan ekonomi global.

Kantor berita negara Saudi, SPA, melaporkan bahwa Putin dan MbS dalam pertemuan mereka menekankan perlunya anggota OPEC+ berkomitmen terhadap perjanjian kelompok tersebut.

Sumber pasar minyak, seperti dikutip kantor berita Reuters, mengatakan bahwa pernyataan publik yang eksplisit dari Kremlin dan kerajaan Saudi tentang ajakan pemangkasan ini tampaknya merupakan upaya untuk mengirim pesan kepada anggota kelompok OPEC+ yang belum melakukan pemotongan sama sekali atau belum melakukannya dalam jumlah yang cukup.

Anggota terbesar OPEC yang dikecualikan dari pemotongan ini adalah Iran, yang perekonomiannya telah berada di bawah berbagai sanksi Amerika Serikat sejak 1979 setelah penyitaan kedutaan AS di Teheran. Negara Asia Barat itu meningkatkan produksi minyak dan berharap mencapai produksi sebesar 3,6 juta bph pada 20 Maret 2024.

Setelah kembali ke Moskow dari Arab Saudi, Putin pada Kamis mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Kremlin, bersama dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

REUTERS

Pilihan editor: Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

1 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

5 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

5 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

11 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

11 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

16 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

1 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

3 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya