Kamala Harris Kecam Israel atas Banyaknya Korban Warga Sipil di Gaza, Ini Profil Wakil Presiden Amerika

Rabu, 6 Desember 2023 12:35 WIB

Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam kunjungannya ke zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Selatan dengan Korea Utara, di Panmunjom, Korea Selatan, 29 September 2022. REUTERS/Leah Millis/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris mengecam tingginya jumlah korban warga sipil Palestina di Gaza. Ia mendesak Israel untuk lebih melindungi para korban saat ia menyusun visi AS untuk Gaza pasca-konflik.

Dilansir dari Reuters, Kamala Harris menyatakan bahwa Israel memiliki hak yang sah untuk melakukan operasi militer melawan militan Hamas yang melancarkan serangan dari Gaza pada 7 Oktober. Namun ia juga menekankan bahwa menghormati hukum kemanusiaan internasional juga sangat penting.

"Saat Israel mempertahankan diri, yang penting adalah bagaimana caranya. Amerika Serikat dengan tegas menyatakan: Hukum humaniter internasional harus dihormati. Terlalu banyak warga Palestina tak berdosa yang terbunuh," kata Haris.

"Ketika Israel mengejar tujuan militernya di Gaza, kami yakin Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah," ujarnya.

Profil Kamala Harris

Advertising
Advertising

Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964, di Oakland, California, AS. Ayahnya yang berasal dari Jamaika mengajar di Stanford University, sementara ibunya, yang merupakan putri seorang diplomat India bekerja sebagai peneliti kanker.

Dikutip dari Britannica, setelah menempuh studi ilmu politik dan ekonomi di Howard University, Harris meraih gelar hukum dari Hastings College pada tahun 1989.

Ia pun memulai kariernya sebagai jaksa wilayah di Oakland dari tahun 1990 hingga 1998. Selama periode ini, dia membangun reputasi sebagai sosok tegas dengan menangani kasus kekerasan geng, perdagangan narkoba, dan pelecehan seksual. Harris kemudian naik pangkat dan menjadi jaksa wilayah pada tahun 2004.

Kinerja sebagai Jaksa dan Politisi

Terpilih sebagai Jaksa Agung California pada 2010, Harris menjadi wanita pertama dan wanita Afrika-Amerika pertama yang memegang jabatan tersebut.

Saat menjabat, dia menunjukkan independensi politik dengan menolak tekanan dari pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menyelesaikan tuntutan hukum nasional terhadap pemberi pinjaman hipotek. Sebaliknya, Harris mempertahankan kasus California dan berhasil memperoleh ganti rugi lima kali lipat dari tawaran awal.

Buku Harris berjudul Smart on Crime (2009) yang ditulis bersama Joan O'C. Hamilton dianggap sebagai model penanganan masalah kambuhnya kejahatan. Harris kemudian terkenal karena pidatonya yang mengesankan di Konvensi Nasional Demokrat pada tahun 2012.

Perjalanan di Senat dan Wakil Presiden AS

Pada 2016, Harris terpilih sebagai Senator AS, menjadi wanita keturunan India pertama di Senat dan wanita berkulit hitam kedua. Dikenal dengan gaya pemeriksaannya yang tajam selama dengar pendapat di Senat, Harris memperoleh perhatian nasional. Pada Januari 2019, memoarnya yang berjudul "The Truths We Hold: An American Journey" diterbitkan.

Meskipun kampanye presidensial Harris pada 2020 berakhir pada Desember 2019, keputusannya untuk mendukung reformasi keadilan sosial setelah kematian George Floyd pada Mei 2020 meningkatkan profilnya. Pada Agustus 2020, Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang diusung oleh partai besar dalam pemilihan nasional.

Menurut Forbes, pada 20 Januari 2021, Kamala Harris menorehkan sejarah sebagai wanita pertama, orang kulit berwarna pertama dan orang Asia-Amerika Selatan pertama yang menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Dengan latar belakangnya sebagai alumnus Howard University, Harris juga menjadi lulusan pertama dari perguruan tinggi sejarah orang berkulit hitam yang memegang jabatan wakil presiden.

Pilihan Editor: AS Minta Israel Menahan Diri Terhadap Target Sipil dalam Pertempuran di Gaza

Berita terkait

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

11 menit lalu

Blockout 2024: Aksi blokir Akun Selebritas yang Bungkam soal Gaza

Gerakan "Blockout 2024" mendesak pengguna untuk memblokir akun selebritas yang tetap bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 jam lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

5 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

5 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

6 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

6 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

7 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

7 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

9 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

10 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya